19

2.9K 332 47
                                    

Pulang sekolah mereka cepat cepat menuju ke depan gudang dekat sekolahnya.

"Galang lo disini aja sama bang Rizky, nanti kalau udah ruwet banget suasananya kalian hubungi polisi aja" Jelas Alvaro

Galang mengangguk, posisi Galang dan Rizky ada di belakang warung yang kosong di seberang jalan.

"Ngumpet Gal Riz , jangan sampe anak anak Revicks liat kalian" Sambung Dylan.

"Iya kita bakal ngumpet, aman" Ucap Rizky.

Gilang memberikan acungan jempol dan meninggalkan tempat persembunyian Galang dan Rizky bersama Alvaro dan anak Danger lainnya.

Bian tertawa "datang ternyata, gue kira cupu"

Gilang meludah di dekat kaki Bian "cupu? Hahaha bukan gaya gue najis"

Bian tertawa sambil tepuk tangan "wih ngeri ngeri, kalem bos"

"Anjing lo gak usah banyak bacot, mau baku hantam sekarang? Ayo" Ucap Gilang bersungut sungut.

Alvaro maju dan menarik tangan Gilang pelan "kalem Gil, mereka seneng kalau kita emosi" Bisik Alvaro.

Bian dan gengnya tertawa "aduh emosian banget sih, takut nih" Anak anak Revicks tertawa mendengar perkataan sang ketua.

Bian celingak celinguk "ouh mana nih adek lo yang penyakitan? Ouh kayaknya si Rizky juga kagak ada nih"

Iqbal maju " mulut lo bau kerak neraka gak usah bacot, jadi tawuran gak nih? Dari tadi nyocot terus" Raja sindir menyindir nih si Iqbal agaknya.

"Ayo, SERANG" teriak Bian

Dan sekarang suasana ramai dengan adanya adu jotos antara geng Revicks dan Danger.

Dylan meninju rahang salah satu anak Revicks dengan keras sampai dia tidak bisa membalas.

Alan juga begitu, dia berkelahi 2 lawan 1, saat Salah satu anak Revicks ingin memukul Alan dari belakang dengan cepat Alan berbalik dan menendang perut sang lawan.

"RO BELAKANG LO" Teriak Dylan saat melihat salah satu anak buah Bian membawa balok kayu untuk menimpuk Alvaro.

Alvaro langsung menghindari balok kayu itu dan menendangnya.

Gilang? Dia melawan Bian "gak usah sok keras bro" Ucap Gilang saat dia menduduki perut Bian.

Bian meringis dan membalik keadaan, sekarang Gilang yang meringis kesakitan kala Bian menginjak perutnya "say goodbye Gil, ada kata kata terakhir?" Tanya Bian

Bian mencekal kerah baju Gilang dan mengangkat Gilang agar dia berdiri "lo liat temen temen lo udah pada tepar ? "

Gilang melihat teman temannya yang udah babak belur, kecuali si Iqbal yang masih semangat memukuli musuhnya.

"Lo nyerah dan sujud di kaki gue biar semua selesai"

Gilang tersenyum smirk "gue aja belum sujud sama mama papa gue, ngapain gue sujud ke anak setan kayak lo?"

Bian tertawa lalu mengeluarkan pisau putih berkilau terlihat tajam "tau ini apa? Ada kata kata terakhir?"

Dari kejauhan Galang dan Rizky melihat semua nya. Dari tadi Galang ingin berlari ke sana untuk membantu Gilang dan teman temannya tapi tangannya terus menerus ditarik oleh Rizky.

"Bang gue gak bisa biarin, Bian bawa pisau bang" Galang masih bersikeras membujuk Rizky.

"Kalem Gal, polisi masih otw"

Saat Bian diam diam mengayunkan pisau itu untuk berniat menusuk perut Gilang, Galang berlari sekuat tenaga

"GALANG" Teriak Rizky ikut berlari menyusul Galang.

Si Kembar (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang