"Ngapain nih gue? Semua tidur" Monolog Gilang sambil memandangi seisi ruangan.
Gilang beranjak dari kursinya setelah dia mengacak acak rambut Galang. Gilang memilih keluar dari ruang rawat Galang berniat mencari angin katanya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah duabelas malam.
Gilang mendudukkan dirinya di kursi tunggu depan ruang rawat.
"Serem juga anjir malem malem gini"
"Apa gue bangunin Galang aja?" Saat sadar kata katanya, Gilang menepuk jidatnya.
"Kegoblokan Galang nular ke gue anjir"
"Kan Galang yang sakit, masa gue bangunin baru juga tidur" Dumelnya.
Saat memainkan HP, Gilang melihat bayang bayang orang yang berdiri dibalik tembok. Karena tingkat penasaran nya tinggi, Gilang berniat untuk menghampiri nya.
Sebelum kakinya melangkah Gilang terlebih dahulu mendengar panggilan Galang dari dalam karena malam ini sepi alhasil suara Galang yang tidak keras pun terdengar di telinga Gilang. Tanpa berpikir dua kali ,Gilang melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat Galang.
"Kenapa Gal ? kok bangun?"
Galang memukul mukul pelan dadanya "kok gue sesek ya"
"Heh tangannya jangan gitu" ucap Gilang sambil menghentikan tangan Galang.
"Gue panggilan dokter ya? Biar diganti pake masker oksigen?"
Galang mengangguk "cepet ya ,sesek gak enak"
Gilang mengangguk dan berlari ke ruang dokter.
"Mama" panggil Galang pelan.
"Ma"
Devira mengerjap ngerjapkan matanya "eh Galang?"
Devira langsung menghampiri sang anak "kenapa? Ada yang sakit?"
"Ma Galang susah nafas nya hah"
Galang menggeliat tidak nyaman membuat Devira bingung sendiri.
"Mama panggil dokter ya, atur nafas pelan pelan nak"
Galang menuruti perkataan sang mama dan tak lama Gilang kembali bersama seorang dokter.
"Dok ini anak saya asma nya kambuh dok"
"Sebentar ya saya periksa dulu"
Devira mengangguk dan mengajak Gilang untuk keluar sebentar selama dokternya memeriksa Galang.
***
Setelah Galang diperiksa oleh dokter dan dipakaikan masker oksigen,sekarang anak itu tidur kembali.
"Cil cepet sembuh ya" ucap Gilang sambil mengelus kepala Galang.
Devira mengelus Surai Gilang "bobo gih ,besok sekolah?"
Gilang menggeleng "gak mau ,mau nemenin Galang"
"Yaudah besok mama izinin"
Gilang mengangguk dan berjalan ke arah sofa panjang dekat Delvin dan Alvaro tidur.
"Eh Alvaro dari kapan Gil?" Tanya Devira
"Gak tau ma ,waktu Gilang bangun bang Alvaro udah ada disini" jawab Gilang tanpa membuka matanya . Bentar lagi juga udah mimpi mimpi tuh anak.
Devira terkekeh "yaudah yaudah bobok sana,mata udah 5 Watt gitu"
Gilang tidak menjawab berarti dia sudah menjelajahi alam mimpi
Lalu Devira mengalihkan pandangannya ke Galang yang sedang tidur dan mengelus Surainya lembut.
"Cepet sembuh sayang"
**
"Hampir aja ketauan sama Gilang" monolognya lalu orang itu berlari keluar rumah sakit.
Hayo siapa ya??
**
Siangnya kamar rawat Galang sudah penuh oleh Alvaro dkk. Btw Delvin sama Devira pulang untuk membersihkan diri alias mandi
"Galang Lo udah gapapa?" Tanya Rizky
Galang mengangguk "gapapa bang"
"Gapapa apanya,semalem siapa yang ngeluh sesek" sindir Gilang membuat Galang berdecak.
"Kan semalem sekarang mah udah gapapa" Belanya.
"Yaudah istirahat yang cukup Gal" ucap Alan.
Iqbal berseru "ho.oh kalau udah sembuh kita ajak nongkrong lagi"
Galang terkekeh"beneran ya" Galang menoleh ke arah Gilang.
"Kenapa Lo liatin gue?" Tanya Gilang
"Boleh nggak gue ikut nongkrong?"
"Mangkanya cepet sembuh" timpal Gilang.
Dylan mengambil camilan yang dibawa Alvaro semalam "btw gimana itu si Bian?"
"Bian kenapa?" Tanya Rizky
Iqbal berdecak malas "ciri ciri orang yang tidak melihat grup" sindirnya.
"Kenapa sih emang?" Ulang Rizky.
"Si Bian kabur bang" jawab Iqbal sambil merebut camilan yang ada ditangan Dylan.
Dylan reflek menoyor pelan kepala Iqbal "camilan orang Bambang"
"Minta"
"Hah sumpah?" Tanya Rizky
Alvaro mengangguk "iya,dia jadi buronan sekarang"
"Gila emang si Bian" ujar Alan.
"Kalau gue ketemu tuh si Bian ,gue seret langsung ke kantor polisi" sambung Gilang.
"Hmm gue setuju" ucap Dylan.
Galang yang sedari tadi diam memperhatikan teman temannya pun bertanya "kalian gak sekolah ya?" Tanya nya ,pasalnya sekarang masih jam 10.
Kompak semua menggeleng membuat Galang menepuk dahinya pelan.
"Kenapa coba gak sekolah?"
"Ya mau kesini lah" ucap Iqbal.
"Kan bisa nanti pulang sekolah"
"Enakan sekarang Galang" ucap Rizky dan disetujui oleh semuanya.
Galang terkekeh"bilang aja kangen sama gue kan?"
Dylan bergaya ingin muntah "sorry apa tadi gak denger"
Semua tertawa bersama dan sesekali Dylan melempar lelucon pada teman temannya.
**
"mau ngapain Lo disini?"
"Mau ngasih Galang pelajaran"
Temannya berdecak "Lo gila?"
Dia menggeleng "sama sekali enggak, gak terima aja sih gue"
"Oke terserah Lo"
"Lo gak mau bantuin gue?"
"Bantuin apa?gue gak bisa"
Dia berdecak malas " oke ,cukup Lo gak laporin gue ke polisi udah cukup"
Temannya mengangguk "oke deh good luck"
Dia mengangguk lalu menyeringai menatap ruang rawat Galang yang rame dengan canda tawa.
**
Get well soon sayangku💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kembar (END)
Fanfictionmenceritakan tentang Gilang dan Galang dalam menjalani hari hari mereka.