18 : Gelisah

5.6K 466 102
                                    

"Jeffrey!"

Mendengar namanya dipanggil dengan nada suara yang tegas membuat Jeffrey langsung menghentikan langkah kakinya dan segera membalik tubuhnya untuk menghadap seseorang yang memanggilnya tadi.

"Papa..." gumam Jeffrey.

"Keruangan saya sekarang, we need to talk"

Jeffrey langsung menghembuskan nafasnya pelan setelah mendengar ucapan yang lebih terdengar seperti perintah kepadanya itu. Sedikit tidak siap jika dirinya sekarang harus kena omel dari sang Papa karena perilakunya tadi, yang tidak fokus saat mengikuti meeting, sehingga membuat meeting tadi berjalan lebih lama dari waktu yang telah ditentukan karena ketidak fokusan Jeffrey. Hal itu terjadi karena setiap Jeffrey ditanya untuk dimintai pendapatnya, cowok itu selalu meminta ulang penjelasan yang telah dipresentasikan oleh beberapa karyawan karena dirinya yang tidak memperhatikan dengan jelas.



"Pak, saya minta maaf mengenai yang terjadi diruang meeting tadi, maaf karena saya tidak fokus dalam bekerja"

"Duduk Jeff, here we are as father and son" ucap Surya memberitahu, bahwa saat ini ia sedang bersikap sebagai seorang Ayah, bukan Bos dari Jeffrey.

"Pa, maafin Jeffrey..." ucap Jeffrey meminta maaf kembali, kali ini bukan dengan ucapan formal melainkan terdengar seperti rengekan khas anak kepada orangtuanya.

"Kamu lagi ada masalah Jeff? Papa perhatikan juga kamu dirumah terkadang seperti orang yang gelisah"

"Iya Pa, memang ada yang lagi Jeffrey pikirin akhir-akhir ini" Jeffrey mengaku kepada Papanya, sekalian ingin curhat yang mana tau akan mendapat jalan keluarnya jika ia bercerita kepada Papanya sekarang. Karena sejak dulu setiap masalah yang dialaminya, maka ia tak segan untuk berbagi kepada Papa maupun Mamanya. Hal seperti ini sudah biasa dilakukannya karena ia sebagai anak tunggal tidak memiliki saudara yang bisa diajak untuk saling berbagi cerita.

"Ada masalah dikuliah kamu Jeff? Atau pekerjaan yang Papa berikan terlalu memberatkan kamu?"

Jeffrey menggeleng sebagai jawaban.

Surya yang melihat gelengan kepala dari anaknya pun langsung berpikir, jika bukan dari kuliah atau pekerjaan yang sedang Jeffrey pikirkan, lalu apa? 

Seingatnya, anaknya ini tidak pernah punya masalah dengan teman-temannya hingga menggangu diri Jeffrey seperti ini.

Apakah ini berkaitan dengan hubungan asmara sang anak?

"With your girlfriend Jeff?"

Kemudian Jeffrey mengangguk.

"Kamu masih dengan Jio atau?" tanya Papanya meyakinkan.

"Masih, tapi bukan sama dia. But one of them" cicit Jeffrey pelan, lebih kearah malu saat mengatakannya.

Ucapan Jeffrey itu mampu membuat sang Papa sedikit melebarkan matanya terkejut, jadi anaknya ini punya kekasih lebih dari satu?

"Jangan marah, kelakuan Jeffrey yang ini juga turunan dari Papa"

Surya menghela nafas pasrah, dari kecil setiap hal buruk yang dilakukan oleh Jeffrey, maka anak itu dan Mamanya selalu mengklaim bahwa itu turunan dari kelakuannya. Padahal Mama Jeffrey juga ikut andil dalam pembuatannya, tetapi hanya dirinya yang disalahkan.

"Who is she? Apa Papa kenal?"

"Engga Pa" jawab Jeffrey sambil menggelengkan kepalanya, membuat Papanya sedikit mengernyitkan dahi.

"Kalau begitu pasti Papa hanya kenal orangtuanya ya?" tanya Surya lagi, karena mulai dari kekasih pertama Jeffrey itu pasti merupakan anak dari rekan kerjanya atau anak dari teman arisan Istrinya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SCHEMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang