11 : Friendshit

4K 421 124
                                    

Jio menggandeng lengan Rosie, mereka sedang berjalan bersama menuju kantin setelah kelas akhir hari ini selesai.

"Lo yang pesan ya Sie, gue yang kayak biasa tau kan?" Jio mengulurkan tangannya kepada Rosie, memberikan cewek itu uang 100 ribu rupiah.

"Lo kalau mau pesan pakai uang itu aja" ucap Jio sambil berlalu pergi, meninggalkan Rosie yang berdiri untuk mengantri memesan makanan.

Dalam hati Rosie mengumpati Jio yang selalu seenaknya pada dirinya.

Jio berjalan mencari meja kosong untuk dirinya dan Rosie duduki nanti saat makan. Ada beberapa yang masih kosong karena waktu selesai jam kuliah yang berbeda membuat Kantin sudah tidak terlalu ramai saat ini, mata Jio mencari tempat yang strategis untuk didudukinya bersama Rosie.

Jio tersenyum senang saat melihat dua orang temannya yang berbeda jurusan dengan dirinya itu melambai kearahnya, bermaksud memanggil dirinya agar datang kesitu.

"Jiii, dipanggilin juga dari tadi" ucap Arin, salah satu dari teman Jio.

"Mana dengar gue, nih musik kan nyaring banget kayak dikondangan" jelas Jio pada kedua temannya, karena memang musik yang diputar disini memakai speaker besar, membuat lagu-lagu yang diputar akan terdengar dengan nyaring seperti yang ada dihajatan orang-orang nikahan.

Sehingga jika ingin berbicara memang harus dengan jarak yang dekat agar suaranya terdengar jelas.

"Sama siapa lo kesini?" Tanya Yola, teman Jio yang satunya lagi.

"Sama Rosie" tunjuk Jio pada Rosie yang mengantri didepan sana.

"Gak sama cowok lo juga?"

"Jeffrey masih ada kelas" jawab Jio yang hanya diangguki keduanya.

"Lama gak ketemu, gue liat-liat penampilan Rosie sekarang better dari pada yang dulu ya" Arin memperhatikan Rosie yang sedang mengantri, tidak terlalu jauh dari tempat mereka duduk sekarang, sehingga masih bisa terlihat jelas.

Jio yang mendengar perkataan dari Arin pun langsung ikut memperhatikan Rosie, memang benar jika penampilan Rosie sekarang terlihat lebih bagus dari yang dulu, jika Rosie dulu hanya selalu mengenakan celana jeans dengan kemaja biasa, maka sekarang outfit cewek itu berganti-ganti modelnya, seperti memakai baju terusan, rok ataupun celana kulot. Tidak monoton seperti gayanya yang dulu.

Kenapa Jio baru sadar tentang hal ini, bukannya Rosie hidup susah ya? Atau mungkin Rosie punya murid baru yang diajari les privat dengannya sehingga penghasilannya pun bertambah, membuat Rosie bisa membeli baju yang bagus.

Hmm mungkin memang seperti itu.

"Eh Ji, lo kenapa betah banget dah temenan sama si Rosie itu?" tanya Arin menatap Jio yang langsung terkekeh pelan, ia sambil menyedot minumannya menunggu jawaban dari cewek itu.

"Lo pada harus tau sih, gue tuh sebenarnya males banget temenan sama dia, ya lo liat aja deh dari gaya hidupnya aja udah gak sesuai sama kita, untungnya tuh anak gak bau orang miskin sih jadi gue masih fine-fine aja kalau harus dekat dia. Kalau bukan karena otak pintarnya juga gue males banget sok ngajakin dia sahabatan gitu"

"Pinter banget emangnya dia Ji?" tanya Yola kepo, karena ia tau kalau Jio tidak akan mau berteman dengan orang yang biasa-biasa aja.

"Pinter banget dia kalau soal pelajaran, nilai gue bahkan selalu bagus karena manfaatin tuh anak, tapi sayangnya kalau ke gue otak pintarnya itu gak dipakai sih, buktinya dia mau-mau aja gue manfaatin, ya karena dia tuh gak sadar kalau udah gue begoin" jelas Jio yang dibalas tawa oleh kedua temannya.

"Bener-bener deh lo Ji"

"Eh tapi emang bener sih mending kita yang manfaatin orang dari pada kita yang dimanfaatin" ucap Yola yang langsung disetujui Jio dan Arin.

SCHEMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang