15 : Panik

3.1K 384 60
                                    

Sebenarnya dari semalam Jeffrey sudah mulai panik karena Rosie yang tidak bisa dihubungi sama sekali. Chatnya yang kemarin siang hanya diread saja oleh Rosie, setelah itu chatnya yang lain terlihat hanya centang satu saja, dan sudah bolak-balik Jeffrey telepon pun tidak tersambung juga, yang artinya hp cewek itu benar-benar tidak aktif.

Jeffrey baru menyadarinya saat malam hari karena seharian kemarin dirinya benar-benar sibuk, dari pagi hingga siang ia mengerjakan tugas kuliah bersama teman-temannya, setelah selesai ia disuruh datang ke Kantor Papanya ikut meeting bersama karyawan yang lain karena ada pembahasan terkait proyek baru. Tak sampai disitu saja, Jeffrey lanjut pergi gym karena memang hari itu adalah jadwalnya untuk workout.

Karena harinya yang begitu sibuk, Jeffrey terakhir kali hanya chatan sama Rosie saat siang hari, itupun karena Rosie yang menghubunginya terlebih dahulu untuk mengingatkan Jeffrey agar tidak lupa makan walaupun sedang diet, setelah Jeffrey balas pesannya pun chatnya hanya diread saja dan Rosie tidak ada kabar lagi hingga sekarang.

Jeffrey dari semalam sudah merasa khawatir karena tidak biasanya Rosie seperti itu, tetapi karena dirinya yang lelah membuatnya tidak sadar menjadi ketiduran saat terus mencoba menghubungi Rosie.

Sehingga saat bangun tidur pagi tadi, hal pertama yang dilakukan Jeffrey adalah mengecek hpnya untuk melihat apakah ada kabar dari Rosie atau tidak. Tetapi ia sama sekali tidak menemukannya, yang ada hanya panggilan tak terjawab saja dari Jio tadi malam.

Perasaan Jeffrey menjadi gelisah, ia takut terjadi apa-apa kepada Rosie saat ini. Sehingga tak butuh lama untuk dirinya bangun dari kasur dan langsung mengambil dompet serta kunci mobilnya.

Karena Jeffrey harus bertemu Rosie sekarang juga.

☁️☁️☁️

Tak butuh waktu lama untuk Jeffrey sampai dikosan Rosie, hanya membutuhkan waktu 15 menit saja karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Apartemennya.

Setelah sampai, Jeffrey terburu-buru turun dari mobil yang sudah diparkir olehnya. Jeffrey melangkah dengan cepat kearah pintu masuk sambil mengusap matanya, karena dirinya yang terus melangkah dengan mata yang tertutup membuatnya jadi tidak melihat dengan benar saat jalan, menyebabkan dirinya tidak sengaja  bertubrukan sedikit keras dengan seorang lelaki juga.

Keduanya sama-sama meringis pelan setelah tabrakan itu, Jeffrey memperhatikan orang yang dihadapannya, yang menurut hasil amatannya secara sekilas bahwa orang ini seumuran dengannya.

"Maaf Mas, saya tidak sengaja" orang itu menatapnya dan meminta maaf terlebih dahulu kepadanya, padahal jelas-jelas mereka sama-sama salah disini karena tidak melihat jalan dengan benar. Kemudian cowok itu tersenyum canggung kepada Jeffrey.

Jeffrey membalasnya dengan cengiran karena ia juga salah disini "Hehe sorry juga, duluan ya" setelah berkata seperti itu Jeffrey menepuk pundaknya pelan dan berlalu pergi.

Entah kenapa cowok itu menatapnya dengan ekspresi yang entah apa maksudnya, Jeffrey sendiri pun tidak mengerti.

☁️☁️☁️

Setelah menaiki tangga karena kamar Rosie berada di lantai dua, Jeffrey segera membuka pintu kamar itu menggunakan kunci cadangan yang dimilikinya, kunci ini menjadi satu dengan gantungan remote kunci mobil Jeffrey juga, sehingga selalu dibawanya kemana-mana.

Saat masuk kedalam, Jeffrey langsung menghembuskan nafasya lega karena melihat kehadiran Rosie disini. 

Mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka dan tertutup kembali membuat Rosie langsung membalikkan tubuhnya untuk melihat.

SCHEMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang