SELAMAT MALAM KAMIS, BACA PART INI JANGAN NANGIS 😍Canda sayang wkwkwk.
Gimana ya, part sebelumnya manis terus tuh. Nah WAKTUNYA KITA MELANCARKAN PEREDARAN DARAH KALIAN 😍
Iya sama-sama, gw orangnya perhatian 😘
Yok biar makin sehat absen dulu buat yang ke-4 kalinya, siapa tau dapet calon suami macam Kun nantinya 🤣
HAPPY READING 💚❤️
🍃🍃🍃
Pernahkah kalian melakukan pertengkaran dengan pasangan, karena sebuah alasan atau hal yang sepele kata orang lain. Tapi bagi kalian, itu hal yang sangat-sangat riskan suatu saat bisa saja terjadi kesalahpahaman.
Ya, terjadi sebuah pertengkaran antara dirimu dan juga Kun.
Jujur kamu sangat teramat lelah sekarang. Seakan-akan semesta tengah asik memberikan lakon jahat pada dirimu yang entah kapan akan berakhir dan berujung dengan kebahagiaan.
Kenapa selalu saja sengsara serta nestapa? Apa kamu salah satu umat Tuhan yang enggak berhak bahagia kah?
Kamu lelah dengan tuntutan dari mamah. Lelah dengan keadaan yang semakin menuntut kamu untuk menjadi sosok orang lain. Menjadi wayang yang digerakkan oleh dalang.
Belum lagi masalah sekolah yang semakin runyam. Keterlibatan sosok Mada pada hubungan dirimu dan juga Kun.
Dan Kun? Kamu lelah dengan dia yang selalu seperti itu, seakan-akan itu adalah hal yang wajar.
"Kun, maaf kalau berujung dari obrolan ini nantinya kita bakalan bertengkar. Tapi jujur, aku mau bahas masalah ini," ujarmu.
Di mana kini kamu tengah di rumah Alana, dengan dalih bilang ke mamah ada pekerja kelompok padahal aslinya kamu ingin membahas masalah ini.
Beruntung Alana mengerti, dia memberikan kamu privasi melakukan obrolan itu di kamarnya. Sedangkan Alana sendiri menunggu di ruang TV, dengan perasaan harap-harap cemas.
"Kamu beneran sayang enggak sih sama aku? Beneran cinta? Peduli akan hubungan kita?"
"Kalau iya, kenapa kamu malah diam ketika aku dan kak Mada dipaksa untuk bersama."
"Kun, kamu tahu? Aku berasa jadi sosok perempuan yang paling jahat dan jahanam. Karena menyakiti kamu terus-terusan. Sedangkan kamu sendiri apa? Selalu terima-terima aja, enggak pernah membantah, begitu penurut."
"Sekali aja kamu enggak pernah marah, enggak pernah bilang ini dan itu, cuman diam, senyum dan seakan-akan semua itu baik-baik aja buat hubungan kita. Padahal enggak!"
"Kamu boleh marah sama aku, Kun, boleh. Marahin aku, jangan diam seperti itu melulu! Itu membuat aku semakin tenggelam dengan rasa bersalah yang semakin besar!" tuturmu sambil menahan amarah.
Kun terseyum tipis. "Terus aku harus gimana? Aku lampiaskan kemarahan aku ke kamu gitu? Padahal itu bukan salah kamu."
"Kamu enggak salah, jadi buat apa aku marahin kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Husband Series 💚 Qian Kun 💚
FanfictionGimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Kun? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita tentang kamu dan suamimu Qian Kun. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling jatuh c...