NCT Husband Series 💚 Qian Kun 💚

🍃Ini Baru Awal Dari Segalanya🍃

SELAMAT HARI SELASA, MARI KITA BERBAHAGIA

Udah lama ya enggak sapa kalian di lapak ini.

Udah waktunya bahagia juga cielah

AYOKK mari absen dulu dan merapat sebelum scroll ke bawah. Terima kasih

HAPPY READING 💚❤️

🍃🍃🍃

Entah keberanian macam apa yang kamu dapatkan. Entah datangnya dari mana pula. Tapi satu hal yang baru kamu sadari sekarang adalah sebuah kutipan,

'Apapun yang akan terjadi kedepannya, entah baik maupun buruk. Semua itu diri kita sendiri yang menanggungnya, bukan orang lain. Apapun yang orang-orang lihat hanyalah dari luar semata tanpa tahu proses panjang yang telah kamu lewati. Seberapa banyak anak tangga yang harus kamu naiki. Seberapa berbahaya jalan yang kamu seberangi. Seberapa banyak batu yang kamu emban selama ini. Adalah diri kita sendiri, berjuang untuk masa depan yang akan kita terima nanti.'

Dan karena itu membuat sebuah hal kecil yang sedari dulu kamu takuti mulai perlahan-lahan muncul seperti kobaran api kecil namun lambat laun bisa membakar semua hal menjadi abu.

Sebuah keberanian.

Kamu enggak akan menjadi anak yang durhaka. Kamu hanya ingin terbebas dan enggan menerima semua tumpukan beban yang mamah berikan.

Itu bukan cinta. Itu bukan untuk kebaikan kamu di masa mendatang. Itu semua hanya keinginan mamah di balik kata 'yang terbaik' untuk anaknya.

Dengan apapun yang kamu terima sekarang, kamu bersyukur. Sangat bersyukur, apalagi semua itu kerja keras mamah selama ini. Tapi bukan berarti kamu terima-terima saja ketika mamah terlalu banyak mengatur dan memberikan peraturan.

Seburuk apapun nilai yang kamu terima. Seberapa dampak mengerikan yang akan terjadi ke depannya nanti, kamu udah enggak peduli lagi.

Sekarang yang paling penting adalah, kamu jalani hidup ini untuk dirimu sendiri dan dengan pilihan yang kamu inginkan.

Apa mamah masih enggan menerima Kun?

Bukankah jelas jawabannya apa?

Karena mau sampai kapanpun di mata mamah sosok Mada adalah calon menantu terbaik sepanjang sejarah kalau bisa.

Sebenarnya kamu menjalani sebuah jalan yang sangat-sangat beresiko. Gimana enggak? Kamu pergi selalu dengan Kun. Tapi kalau tiba waktunya untuk pulang, kamu akan pulang dengan Mada.

Ya selalu seperti itu, sebelum mamah mengetahui jalan itu yang tengah kamu jalani. Karena selama ini mamah selalu tahu kamu semakin dekat dengan Mada.

"Bahagia banget kayaknya? Kenapa sih?" ledek Kun tertawa.

Kamu menunjuk dengan dagu ke arah anak-anak seumuran murid SMP yang tengah berjalan di sepanjang trotoar.

"Pengen deh aku teriak dan bilang, 'Adekkkk cinta tak selamanya indah' tapi malu banyak orang."

"Zaman-zaman aku seumuran sama mereka boro-boro mikirin pacaran tahu. Bisa bertahan hidup aja udah bersyukur banget."