---------------------------------
𝒃𝒆𝒘𝒂𝒓𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒇𝒖𝒓𝒚 𝒐𝒇 𝒂 𝒑𝒂𝒕𝒊𝒆𝒏𝒕 𝒎𝒂𝒏-- marentinniagara --
---------------------------------One Squell of Kasta Cinta and the others
-- happy reading --
🎋🎋
..
.
SIDANG kode etik, atau apalah tersebut sebagai sebuah alarm bahwa apa yang telah dilakukan melebihi batas kebijakan yang telah ditetapkan. Bukan hal yang baru namun pemberian efek jera sekaligus hukuman sebagai akibat dari sebab yang ditimbulkan terkadang tidak memberikan pengaruh apa-apa kepada pelaku.
Atau dunia telah berubah kini dimana orang yang mencari sebab untuk berkoar justru dialah yang berteriak seolah sedang teraniaya sementara korban yang seharusnya menuntut keadilan atas apa yang telah menimpanya justru semakin terpuruk dengan segala sesuatu yang kini semakin mendorongnya untuk jatuh tersungkur. Memang hidup terkadang selucu itu, atau memang department tidak lagi menjalankan fungsinya setelah diambil alih oleh suara masyarakat yang jauh lebih vokal untuk menyuarakan keadilan, jenaka. Bukankah suatu lembaga itu dibangun untuk memberikan arah, mengatur mekanisme serta menjalankan fungsinya dengan baik? Namun mengapa justru mereka bergerak setelah banyak protes dari masyarakat atau booming problem merekah dimana-mana.
Nafiza tidak ingin menuntut, dia hanya tidak menyukai segala macam bentuk fitnah terlebih dilakukan karena unsur kesengajaan. Percaya atau tidak, ketidaksukaan atas sesuatu hal akhirnya berimbas pada pekerjaan. Sementara di hadapan mereka menunggu banyak pasien dengan error limit 0.001%. Bayangkan saja apabila itu sampai dilanggar. Bisa jadi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis akan menurun drastis karena malpraktek salah satu oknum saja.
"Kak, yakin ingin dilanjutkan apa tidak sebaiknya__"
"Dibiarkan? Kamu yang diserang langsung dan aku kena imbasnya karena dia mengakui perasaannya kalau dia menyukaiku, lalu menurutmu apa yang aku lakukan ini keliru?"
"Bukan begitu, Kak. Sudahlah cukup sanksi sosial saja jangan sampai ke sanksi administratif hingga dia akan sulit mendapatkan pekerjaan."
"Terkadang kita melakukan ini bukan hanya untuk dia saja, tetapi untuk pembelajaran semuanya supaya tidak ada lagi kejadian serupa terulang kembali. Terlebih di dunia pekerjaan kita."
Hanya percakapan singkat karena Wafiq juga harus kembali melanjutkan pekerjaannya. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi namun justru dipanggil sebagai saksi karena penyebutan namanya. Cinta itu memang tidak bisa ditebak, kapan dia datang, pergi bahkan menuju kepada siapa. Namun akal bisa dikendalikan apakah tindakan yang kita lakukan itu termasuk merugikan orang lain, membahayakan atau tidak, akal bisa berpikir untuk memutuskan. Sayangnya hati lebih berperan daripada logika manakala kata cinta dan suka telah menyapa terlebih dahulu.
Namanya Sechan Respatiwulan, Nafiza bahkan mengenal sangat baik karena Sechan adalah partner kerja yang cukup baik. Tidak banyak bicara tapi memiliki etos kerja yang cukup baik. Sampai detik ini pun dia masih belum percaya alasan yang membuatnya menyebarkan video sebagai fitnah seantero rumah sakit karena dia menyukai dokter Faiyaz. Wafiq, laki-laki yang kini memang sedang dekat dengan Nafiza.
"Sechan, tunggu__" Nafiza melangkah cepat mengejar Sechan yang berjalan jaih di depannya.
"Apalagi Fiza?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RECTIFIER
Teen Fiction🖐🖐 Hai, berjumpa lagi dengan keluarga Mufazzal 🖐🖐 ada cerita Faiyaz Wafiq Mufazzal di sini. Dengan siapa? lihat, baca dan nikmati 😍😍 ---------------o0o--------------- Melihatnya sebagai seorang wanita sejak kali pertama aku mengenalnya. Itu a...