4

969 83 20
                                        

Sejak kejadian kemarin, Nayya sampai detik ini tidak keluar kamar, seharian ia hanya menangis, Nayya tidak makan bahkan Nayya bolos ke sekolah, seluruh badan nya sangat sakit, tetapi sakit di hatinya tidak sebanding dengan sakit di tubuhnya.

tok tok tok

"nayy?" ujar seseorang dari luar kamar, tapi Nayya hanya diam saja. Perlahan pintu pun terbuka, menampakkan siapa yang masuk ke kamar nya

"Lo ga makan?" tanya pria tersebut, lagi lagi Nayya diam.

Gerald memegang kening Nayya dan menghela nafas panjang

"Lo sakit?" tanya Gerald, lagi lagi Nayya hanya diam

"lo kenapa sakit dah? nyusahin gue aja" lanjut Gerald

"aku gamau debat, mending kamu keluar" ujar Nayya sambil berbalik posisi tidur nya membelakangi Gerald.

"gue keluar dulu sama aura" ujar Gerald sembari menutup pintu kamar Nayya

"hiks kakak biasanya kalo Nayya sakit, kakak yang selalu ada buat Nayya hiks, sekarang udah ga ada lagi yang seperduli kakak hiks" tangis Nayya, tidak lama kemudian ponsel Nayya berdering, terlampir nomer +62, dengan ragu Nayya mengangkat nya

"hallo?" tanya Nayya

"halo nayy? Lo kok gamasuk?"

"maaf ini siapa ya?"

"gue Johan nayy, Lo kenapa gamasuk?"

"gapapa han, btw Lo dapet nomer gue dari mana?"

"dari grup kelas hahaha" ujar Johan sambil terkekeh

"gue tau nayy, Lo itu sakit, kok bohong si sama gue?"

"lo tau kok malah nanya?"

"ya kan basa basi nayaa"

"yauda gue otw ke rumah Lo yaa assalamualaikum"

belum sempat Nayya membalas perkataan lelaki tersebut, Johan sudah mematikan panggilan tersebut.

"JANG-an aduhhh mampuss gue kaloo Johan tau gue nikah muda sama Gerald" gerutu Nayya

Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintunya, ia segera turun dan membuka pintu nya.

"BENTARRRRR" teriak Nayya dari atas

"ck, lama banget Lo buka pintu doang" ujar pria tersebut

"heh masih untung gue bukain, daripada gue usir" ujar Nayya

"hahaha iyaa kanjeng ratu" ujar Johan sambil terkekeh

"ini si tamvan ga di suruh masuk?" tanya Johan

"silahkan masuk ikan lohan" ujar Nayya

pletak

"shhh johanjing deh sakittt tauu" ujarr Nayya sambil memanyunkan bibirnya.

"orangtua Lo mana nay?" tanya Johan

Nayya yang di tanya seperti itu hanya diam membeku, ia tidak tau mesti menjawab apa.

"nayy?" tanya Johan

"ah itu anu han, lagi kerumah tetangga ah iya kerumah tetangga" bohong Nayya

"ohh yaudaa, ini gue bawain lo obat, sama makanan, supaya lo ceept sembuhh" ujar Johan sambil tersenyum dan memberikan kantung plastik yang berisi obat, makanan dan lain nya.

"ya Allah hannn pake repot-repot segala, aturan ajak guee" ujar Nayya

"yeee bisa abiss duit gue dikuras sama lo"

"HAHAHAHA" tawa Nayya dan Johan

"pipi lo kenapa? kok ada bekas goresan gitu?" tanya Johan

"kena kuku Han" lagi lagi Nayya berbohong pada johan

Tiba tiba Johan mengelus kepala Nayya, dan Nayya yang di perlakukan seperti itu hanya diam mematung.

"ekhem" ujar seseorang dari luar

"loh kok ada Lo?" tanya Johan

"lo yang ngapain disini?" tanya Gerald

"gue lagi jengukin Nayya, Lo siapa nya Nayya?" tanya Johan

"dia su-"

"gue sepupunya Nayya" ucap Gerald sambil berjalan menuju kamar nya.

"oh yaudah nayy, udah sore juga nih, gue cabut dulu ya" ujar Johan, dan Nayya mengangguk kan kepala nya sambil berjalan keluar mengantar Johan sampai depan gerbang.

"hati hati ya, makasi juga" ucap Nayya sambil tersenyum

"iya sama sama, cepet sembuh ya"

cup

Johan mencium kening Nayya lalu menaiki motornya, dan pergi dari rumah nya. Sementara Nayya memating di tempat, dan disana ada yang mengepalkan tangannya.

setelah sadar Nayya pun masuk kedalam rumah.

plakk

Lagi lagi tamparan keras mengenai pipi mulus Nayya.

"dibayar berapa Lo? sampe mau dicium sama dia?oh atau jangan jangan Lo juga udah di pake ya?" tanya Gerald sambil tersenyum sinis.

"jaga mulut kamu ger" ucap Nayya dengan mata yang memerah menahan tangis sambil berjalan ke kamarnya, ia sudah tidak punya tenaga untuk sekedar berdebat dengan Gerald.

"dasar murah, gue pastiin setelah tiga bulan pernikahan ini kita akan pisah, dan gue akan talak Lo" ujar Gerald memekik.

Nayya hanya diam dan tidak menanggapi Gerald, tetapi hatinya benar-benar sakit. Nayya hanya mau menikah satu kali seumur hidup, tapi jika sudah takdirnya seperti ini, Nayya akan terima.

***

G E N A Y Y ( on going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang