- 𝟓𝟏 -

549 92 152
                                    

Dinginnya udara malam kala itu tak menghentikannya untuk terus mengamati anggota geng motor yang tengah berkumpul itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dinginnya udara malam kala itu tak menghentikannya untuk terus mengamati anggota geng motor yang tengah berkumpul itu. Kini kedua telinganya dapat mendengar suara sorakan yang kembali terdengar, sorakan yang penuh dengan semangat.

Senyumnya mulai terukir jelas di wajahnya sekalipun ia tengah mengenakan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

"Bukankah itu sangat menakjubkan?" Tanyanya pada seseorang yang berdiri di belakangnya.

Surai hitam legam nan panjang miliknya perlahan diterbangkan oleh angin, tapi ia tak peduli akan hal itu.

Kedua manik yang sama gelapnya bak langit malam itu tak mengarah ke arah lain. Atensinya terpusat pada mereka semua.

Tak ada satupun yang menyadari keduanya berada di sana; selain karena lokasi keduanya tak dekat tak juga jauh. Hanya rindangnya pepohonan yang menjadi batas diantara mereka.

"Kazuo, tak bisakah kau melihat mereka semua? Mereka tampak bersemangat sekarang. Padahal beberapa saat yang lalu semangat mereka hilang karena ketidakhadiran Manjiro disini."

Kazuo-yang sedari tadi berdiri dibelakang sang puan hanya terdiam. Ia tak tahu harus menjawab apa.

Sebenarnya ia tahu. Jelas sangat tahu. Kehadiran pemuda itu-Hanagaki Takemichi- jelas merubah semuanya. Merubah segalanya.

Dan juga merubah kehidupan mereka.

Helaan nafas perlahan keluar dari bibir Kazuo bersamaan dengan uap tipis. Pemuda itu sama sekali tak mengerti jalan pikir sahabatnya itu-bahkan setelah pertemanan mereka bertahun-tahun lamanya; ia masih tak mengerti.

Parasnya yang cantik dan mempesona itu terkadang bisa membuat siapapun jatuh pada perangkapnya, musuh sekalipun.

[Name] bisa dilibatkan paket lengkap. Cantik, mempesona, pintar, jago berkelahi, tegas. Ia sangat sempurna untuk menjadi seorang gadis yang hidupnya berakhir menjadi ketua mafia.

Dan juga jangan lupakan hidupnya yang juga berakhir di usia 27 tahun akibat kecelakaan.

Kazuo kembali menatap [Name] yang masih setia memantau anggota geng motor itu.

Tangannya ia ulurkan untuk menyentuh pundak sang puan, "Tak ada niatan untuk menunjukan dirimu?"

[Name] yang merasakan sentuhan pada pundaknya langsung saja membalikkan tubuhnya menghadap Kazuo.

"Harus, ya?"

"Ya, kalau kau ingin membantu mereka. Lagipula mereka juga berhak tahu kalau kau akan turun tangan juga."

Helaan nafas keluar perlahan dari labium merah muda sang puan yang terhalang oleh masker hitam. Ada benarnya perkataan Kazuo itu.

Tapi disisi lain, ia tak mau menunjukan dirinya. Hanya karena organisasi miliknya dan Toman tak menjalin hubungan apapun.

𝕊𝔸𝕍𝔼 𝕐𝕆𝕌 || 𝚃𝙾𝙺𝚈𝙾 𝚁𝙴𝚅𝙴𝙽𝙶𝙴𝚁𝚂 𝚇 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙴𝚁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang