Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang namanya pertarungan pasti akan ada akhirnya, atau yah dilanjutkan kembali. Hanya ada dua opsi itu, tinggal memilih apakah ingin diakhiri sekarang atau tetap dilanjutkan.
Seperti pertarungan yang tengah terjadi di pelabuhan Yokohama malam itu. Pertarungan antara Toman melawan Tenjiku, yang akhirnya dimenangkan oleh pihak Toman.
Semua orang yang berada di sana malam itu mengira pertarungan itu telah berakhir dengan dua orang yang menjadi sasaran tembak dari Kisaki, yang tak lain adalah Izana dan Kakucho.
Kedua pemuda itu kini tengah berbaring di tanah dengan kondisi tubuh yang terluka akibat tembakan dari Kisaki.
Ah, jangan lupakan [Name] yang kini tengah menyuntikan cairan asam traneksamat pada kedua tubuh itu, untuk menghentikan pendarahan pada luka keduanya. Tak lupa ia juga menutup luka tembakan mereka dengan kain –yang entah darimana ia dapatkan– agar tidak terinfeksi.
(*) Asam Traneksamat termasuk golongan obat antifibrinolitik yang sering dipakai untuk menghentikan pendarahan.
Pertarungan malam itu ternyata masih berlanjut, walau hanya sepersekian detik saja.
Ya, sepersekian detik yang membuat satu tubuh yang tadinya telah bangkit kembali terjatuh dengan posisi tengkurap. Membuat atensi berbagai macam manusia yang masih berkumpul di sana menatap bingung ke arahnya karena suara tubuh yang terjatuh itu.
Semua pasang mata menatap ke arah pemuda itu dengan bingung, kenapa ia tiba-tiba saja terjatuh dengan posisi seperti itu.
Tanpa mereka sadari, terdapat genangan darah di sekitar kepala pemuda itu. Tak ada yang menyadarinya –karena kondisi malam hari juga membuat tak satupun dari mereka menyadari darah itu.
Hingga salah satu dari anggota Tenjiku memutuskan untuk menghampiri pemuda itu dan membalik tubuhnya.
Tubuhnya seketika menegang tatkala melihat kondisi dari pemuda yang balik tubuhnya itu. Bukan kondisi yang baik, melainkan sangat buruk. Pandangannya kosong, bagaikan tak ada tanda-tanda kehidupan lagi.
Ya, tak ada tanda-tanda kehidupan dalam tubuh itu. Dahi pemuda itu telah dihiasi oleh lubang yang menganga akibat peluru yang kini bersarang tepat di kepalanya, yang membuat pemuda itu langsung meninggal di tempat.
"Kaito! DIA TERTEMBAK!!"
Untaian kalimat seruan itu menggegerkan semua orang, baik anggota Tenjiku yang mengenal pemuda itu maupun anggota Toman. Satupun dari mereka tak menyangka akan ada kejadian pembunuhan itu.
Sedangkan untuk [Name] dan antek-anteknya, mereka memasang wajah datar. Bagaikan mengetahui dalang di balik meninggalnya pemuda bermarga Takami itu.
