Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yokohama, unknown place.
.
.
.
.
.
"Aku... Dalam tekanan yang kuat sekarang."
Terlihat seorang pemuda dengan surai pirang pucat tengah terduduk di pinggiran sebuah bangunan.
Didepannya, terlihat pemandangan kota Yokohama dari atas.
Banyak bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dapat terlihat oleh mata telanjang.
"Jika aku tau hari ini akan datang dan kau datang mengunjungiku... Kisaki. Kau paham maksudnya kan??"
Pemuda itu melanjutkan perkataannya sembari berdiri dari posisi terduduknya.
Rambut pirang pucatnya bergoyang saat ia berdiri, begitu juga dengan anting hanafuda miliknya itu.
Di belakang pemuda itu berdiri dua pemuda lainnya yang hanya menatapnya.
Tak lama ia menolehkan kepalanya ke arah Kisaki yang berdiri di belakangnya, "Kenapa kau kesini?" Tanyanya kemudian.
"Karena ini "pembalasan" ku."
Ketiganya terdiam sesaat. Pria bersurai pirang pucat itu hanya melirik kedua pemuda yang berdiri tak jauh darinya.
Tanpa mereka sadari, seseorang telah menguping pembicaraan mereka sejak awal. Ia menghilangkan hawa keberadaannya, membuat ketiga orang disana tak menyadari ada yang menguping pembicaraan mereka.
Perlahan, orang itu berjalan menjauh dan merogoh kantongnya, mencari handphonenya untuk menelepon seseorang.
"Queen, sebentar lagi mereka akan bergerak."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terlihat seorang gadis turun dari motor hitam miliknya. Tak lupa ia juga melepas helm dan menaruhnya di jok belakang.
Kedua kakinya ia langkahkan ke dalam bangunan yang tak terpakai itu.
Kedua tangannya terkepal seraya merasakan emosi yang telah mendominasi dirinya sekarang.
Emosi? Ya. Gadis ini tengah emosi lantaran sesuatu yang tak terduga telah terjadi.
Aura yang ia keluarkan cukup membuat orang ketakutan saat melihatnya, seperti contohnya saat ini.
