9.

40 15 58
                                    

Jangan lupa vote dulu ya sebelum baca

Saat ini Luna masih dalam kawasan Sekolah, dia masih menunggu taksi yang akan lewat di area sekolah nya, dia sudah bilang bukan kalau dia tidak ada yang menjemput nya, tetapi Arga tidak ingin mengantarnya.

" Huft... Gini amat nasib gue, mana mau mendung lagi "

Luna memandangi langit yang mendung tersebut, dia ingin menelfon supirnya tapi batrei nya habis, ayahnya berada di luar kota, memang hari ini sangat sial bagi Luna.

" Ya Allah mana udah sore lagi, nggak ada niatan ada yang lewat gitu "

" Lo ngapain masih di sekolah "

" Astaghfirullah " Luna langsung terlonjak kaget saat tiba-tiba mendengar suara seseorang yang berada di samping nya, sedangkan seseorang itu tertawa melihat keterkejutan Luna.

" Lo ngapain masih di sekolah jam segini? mana ngomong sendiri lagi, ntar dikira lo orang gila " Ujar Adnan

Luna yang mendengar itu hanya memutar matanya malas.

" Lo pulang naik apa? " Tanya Adnan

" Taksi "

" Jam segini nggak ada taksi yang lewat, gue anterin mau? " Tawar Adnan

Luna terdiam dia memikir, setelah itu mengangguk.

" Yaudah deh dari pada nggak ada yang mau anterin gue " Ujar Luna, lumayan irit ongkos.

~~~~~

Luna turun dari motor Adnan dan langsung melepaskan helmnya dengan sedikit kesusahan.

" Susah banget nan, helm lo udah karatan nih makannya susah bukanya " Gerutu Luna dan berhasil membuka helm tersebut.

" Lo aja yang nggak tau cara bukanya " Ejek Adnan sambil menunjukkan muka yang tengil

" Helm lo aja yang udah tua, karatan " Keluh Luna dengan muka yang di tekuk.

" Nggak ada makasihnya, ya lo lun udah gue anterin pulang juga " Ujar Adnan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Ekhmm, makasih banyak Adnan udah anterin gue " Ucap Luna tulus

" Nah gitu dong "

" Udah pulang lo sana, gue mau masuk rumah " Uhar Luna mengusir sambil memukul pelan lengan Adnan pelan

" Apaan sih, orang rumah gue aja cuma sebelahan sama lo kok "

" Yaudah sana pulang, gue mau masuk bye "  Luna langsung melanggang pergi meninggalkan Adnan.

Adnan langsung memakai helm ful face nya dan langsung pergi meninggalkan rumah Luna.

Luna memasuki rumahnya dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibirnya, namun saat dia ingin memasuki kamarnya, dia dihentikan oleh suara tangisan seseorang.

Luna langsung menuju ke asal suara " Mami? " Luna langsung masuk ke dalam kamar Julia, julia yang melihat anaknya langsung menghapus air matanya.

" S-sayang kamu udah pulang? " Tanya julia sambil menusap pipi nya.

" Iya mi, mami kenapa nangis? "

" Nggak kok, mami nggak nangis " Luna yang mendengar itu, langsung tidak percaya kepada julia dia merasa ada yang disembunyikan oleh maminya.

Saat julia ingin berdiri, ada selembar foto yang jatuh dan langsung di ambil oleh Luna " I-ini siapa mi? " Tanya Luna, dia melihat ada sesosok  laki-laki di foto tersebut yang menggunakan seragam SMP dan  perempuan yang menggunakan seragam SD, bukankah itu Luna? Lalu siapa yang tengah mersngkulnya dalam foto tersebut? Julia yang melihat itu langsung mengambil foto itu.

CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang