Disini sekarang renjun berada di ruangan atasan sekaligus suaminya secara tiba-tiba itu.
"Ada apa Presdir?" Ucap renjun menunduk.
"Duduklah." Ucap jaemin datar dan renjunpun duduk dihadapannya.
"Kau tau kan? Ini bukan rencana awalku. Tapi, karena sudah terjadi mari saling membantu dan menguntungkan satu sama lainnya. Setelah beberapa bulan aku alan menceraikanmu. Dan tolong bersikap baik dengan orangtuaku. Juga bersandiwara dengan baik di manapun terutama di kantor ini. Satu lagi, kemana kau tadi malam?" Ucap jaemin dengan tatapan tajamnya.
"Saya kembali pulang ke apartemen saya." Ucap renjun.
"Sekarang kau akan tinggal denganku. Di apartemenku. Sebagai istri seorang Na Jaemin oleh banyak orang mengerti?" Ucap jaemin.
"Tapi presdir?" Ucap renjun yang memberanikan diri untuk menatap jaemin.
"Saya tidak menerima penolakan. Sekarang pergilah bersama dengan Doyoung untuk membereskan barang-barang mu dan kembali ke apartemen. Kau akan tidur di kamar yang berada tepat disebelah kamarku. Mengerti?" Ucap jaemin.
"Baik presdir." Ucap renjun yang tidak mungkin menolak perkataan atasannya yang juga merupakan suaminya saat ini.
"Doy segera keruangan saya." Ucap jaemin sembari menekan tombol pada telpon itu.
"Baik Presdir Na." Tak lama setelah itu, Doyoung masuk dan membungkuk pada jaemin juga pada sang istri dari atasannya itu.
"Ada perlu apa Presdir?" Ucap Doyoung.
"Tolong antarkan istriku ini ke tempat tinggal lamanya dan bantu dia membawa barang-barang nya ke apartemen kami." Ucap jaemin.
"Baik Presdir Na. Mari nyonya."Ucap Doyoung dan renjunpun berjalan lebih dulu untuk keluar dari ruangan jaemin. Sedangkan jaemin kembali bekerja dan mengabaikan notifikasi dari ponselnya bahkan panggilan yang pastinya dari Park jihoon.
Renjun keluar bersama dengan Doyoung di belakangnya juga semua karyawan yang membungkuk padanya sepanjang perjalanan menuju pintu keluar perusahaan itu. Sesampainya di depan perusahaan, Doyoung membukakan pintu belakang mobil lalu renjunpun masuk dengan Doyoung yang duduk disebelah supir pribadi jaemin itu. Sedangkan tidak jauh dari tempat itu, seorang wanita melihat kearah mobil yang baru saja pergi dengan tatapan tajamnya.
"Huang Renjun. Apa yang harus aku katakan pada Daddy dan mommyku. Kenapa kau malah terjebak dengan para keluarga yang membunuh orangtuamu. Kenapa kau membuat dirimu dalam bahaya renjun." Batin wanita itu. Lalu pergi dari tempatnya itu.
•••••
At. Apartemen renjun.
Renjun masuk bersama dengan Doyoung dan supir dari jaemin yang diketahui bernama Moon Taeil itu.
"Kalian tunggu disini saja. Barang yang akan saya bawa hanya sedikit." Ucap renjun.
"Baik nyonya." Ucap keduanya sembari membungkuk lalu renjunpun masuk kedalam kamarnya dan membereskan barang-barang pentingnya dan yang paling utama adalah fotonya dengan kedua orangtuanya yang telah tiada itu.
Setelah beberapa menit, renjunpun keluar dengan kopernya yang langsung diambil alih oleh Doyoung.
"Mari nyonya. Biar saya saja yang membawakannya." Ucap Doyoung lalu renjunpun berjalan lebih dulu dengan Doyoung dan taeil yang mengikutinya. Dia merasa menjadi orang penting hanya dalam waktu semalam. Ntah ini adalah anugrah atau malah menjadi kutukan baginya sendiri.
Saat berada didalam mobil menuju perjalan apartemen jaemin, Doyoung mendapatkan telpon dari jaemin.
"Iya Presdir."

KAMU SEDANG MEMBACA
SURPRISE [jaemren]
FanficBagaimana kalau jadinya saat kalian mendatangi acara pernikahan atasan kalian tapi itu malah menjadi hari pernikahan kalian? apa yang akan terjadi? dan yang dialami renjun saat ini hanya dia yang tau, bersama dengan jaemin dan author😁 bxb homopobic...