FK | 2

28.4K 3.6K 467
                                    

🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍂🍂🍂

Niatnya pagi ini Faiz ingin ke makam almarhumah mamahnya, sekalian ziarah ke makam nenek dan kakeknya yang berdekatan. Tapi Faiz tidak mau bilang dengan ayah ataupun bundanya, Faiz memilih diam-diam, rasanya tetap malu walau usianya sudah menginjak 24 tahun.

Setelah berpamitan dengan ayah dan bunda, Faiz bergegas pergi melajukan mobilnya ke arah pemakaman yang tidak jauh dari rumahnya. Satu hal yang membuat Faiz luluh yaitu mamah, bunda, dan kedua adiknya yang perempuan. Maka dari itu Faiz sangat menjaga mereka, menyayanginya sepenuh hati.

Selama perjalanan, Faiz menyetel musik diradio mobilnya. Salahnya Faiz berangkat di pagi hari, di jam orang masuk kerja dan sekolah jadi jalanan lebih padat dari pada biasanya.

Tring! You have massage from @evaaaptr_

Sebuah notifikasi muncul diponsel Faiz, saat Faiz lihat dari username instagramnya seperti ia mengenali orang tersebut. Namun Faiz memilijh untuk fokus mengemudi dari pada membuka ponsel.

Beberapa menit kemudian Faiz sampai dipemakaman, sebelumnya ia sudah membeli

bunga di depan gerbang pemakaman. Faiz berjalan kaki, melewati beberapa makam untuk ke makam almarhumah mamahnya. Ketika sampai, detik itu juga kaki Faiz terasa lemas. Faiz memeluk batu nisan Maura sambil menangis, jika keluarganya ikut, Faiz harus tetap tegar di mata keluarganya.

"Mamah." Lirih Faiz.

"Abang kangen, Mamah. Masa cuma 5 bulan doang si Mah? Nggak mau nambah?"

Almarhumah Maura meninggal 5 bulan setelah melahirkan si kembar, Faiz dan Namira. Beliau meninggal karena serangan jantung, yang membuat Faiz sedih adalah sejauh ini almarhumah hanya datang 2 kali itu pun sudah lama sekali. Faiz terus bercerita tentang hari-harinya belakangan ini, seolah mamahnya bisa mendengar ceritanya, Faiz tidak peduli dan akan terus bercerita.

"Mah, Abang udah lulus S2. Mamah senang kan? Mamah gak lupain Abang disana kan?"

"Mah, kangen banget, banget, banget, banget."

Faiz menundukkan kepala, memeluk kedua kakinya sambil menangis. Di cuaca pagi hari ini, matahari sudah sangat terik, yang awalnya panas tiba-tiba angin dingin datang menghantam tubuh Faiz dan seolah memberikan kesejukan dihatinFaiz yang sedang panas dengan kesedihan ini.

Kemudian Faiz mengangkat kedua tangannya, walaupun Faiz tidak pernah bertemu lagi dengan almarhumah, tidak membuat saya sayang Faiz kepada almarhumah berkurang. Dulu Zayn suka menceritakan mamahnya, sehingga Faiz sangat tahu kalau mamahnya adalah orang baik dan Faiz sangat menyayanginya.

FAIZ KAZEEM [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang