🍂🍂🍂
Pagi hari Faiz sudah disibukkan dengan koper kecil yang biasa ia bawa untuk berpergian ke luar kota. Besok akan ada seminar disalah satu kampus yang ada di Malang. Faiz senang, tapi sedih juga, ia harus meninggalkan keluarganya selama 3 hari. Setelah pulang dari Malang, Faiz diminta ayahnya untuk mulai aktif dikantor. Tidak lain, tidak bukan adalah pemintaan ayahnya.
"Sudah semua Bang?" Hanum bertanya.
Faiz menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Sudah Bunda."
"Sarapan dulu, nanti Bunda bawain bekelnya."
Faiz lagi-lagi menganggukkan kepalanya, lalu berjalan ke arah ruang makan. Disana dua adiknya dan ayahnya sedang sarapan bersama, sementara Rey masih berpelukan dengan guling dikamarnya.
Selama Faiz memakan sarapannya, suasana hening diruangan makan ini, hanya Hanum yang sibuk bolak-balik ke dapur. Namira sibuk dengan ponselnya, ayahnya juga tidak biasa makan sambil berbicara, dan Kiana masih dengan wajah yang ditekuk. Masalahnya si bungsu ingin ikut pergi ke acara seminar itu untuk bertemu dengan penulis kesukaannya, namun sang ayah melarang.
"Jadi jalan jam berapa Bang?" Zayn bertanya.
Faiz mengangkat kepalanya lalu menatap sang ayah yang bertanya kepada dirinya.
"Setengah sepuluh kali Yah, soalnya kereta baru dateng jam sepuluh."
'Sampai disana jam berapa?"
"Mungkin jam satu atau dua pagi."
Tiba-tiba Hanum menyaut datang dari dapur sambil membawa kotak makan untuk Faiz bawa. "Abang harus tidur ya di kereta, kamu kebiasaan suka gak tidur. Pulang malah sakit."
Faiz terkekeh pelan. "Iya Bunda, pasti Abang tidur."
Memang Bunda lebih hafal tentang Faiz, sebab Faiz lebih nyaman bercerita dengan Bunda kebanding dengan Ayah. Karena menurut Faiz, Bunda lebih mengerti di banding Ayah jika Faiz bercerita tentang perasaannya.
Setelah sarpannya habis, Faiz kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap sambil menunggu jam 09.30 WIB nanti.
***
Hingga kini, waktu menunjukkan pukul 09.10 WIB. Koper Faiz sudah siap diruang tamu, tinggal menunggu taksi online yang sudah dipesan akan datang ke rumah. Seperti biasa, sebelum pergi kemana pun pasti Faiz meminta doa kepada ayah dan bundanya untuk kelancaran dalam perjalanan dan seminar. Bagi Faiz, doa dari mereka lah yang membuat dirinya bisa ada di titik ini. Menjadi orang yang cukup dikenal banyak orang dengan karya tulisnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAIZ KAZEEM [NEW VERSION]
Romansa[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ❕SKUEL Z A Y N ❕ Seorang pria berumur 26 tahun yang menjadi tulang punggung keluarga. Faiz Kazeem El Emran, putra pertama dari almarhum Zayn Khalif yang harus menjaga bunda dan adik-adiknya sejak usia 10 tahun. Kini p...