[1] dibalik si ambis

3.5K 365 13
                                    

"iya sayang, iya."

"udah mandi belum?! suruh ajun nantian aja yang mandi, kamu duluan sana."

jidan semalam menginap di kost arjuna yang artinya persiapan berangkat sekolah bakal di sana dan arjuna itu kalau pagi nyusahin banget, susah misahinnya sama kasur dan havian tau itu.

"aku udah mandi sayang."

"bagus. buku buku jangan sampe lupa trus sarapa- OIYA! sarapan aku yang bawa, kamu gausah jajan lagi, ajun mau ga tuh sandwich? mumpung aku lagi baik."

jidan terkekeh menanggapi kekasihnya itu kemudian kepalanya menoleh.

"JUN LO MAU SANDWICH GAK?!" teriak jidan sembari menjauhkan ponsel dari mulutnya.

tepat jidan berteriak, arjuna keluar dari kamar mandi dengan kaos hitam dan kondisi rambutnya yang basah, kemudian matanya memincing bingung sembari mengusak rambut basahnya dengan handuk.

"dari siapa?"

"havian ini mau bikin bekel."

dengan segera arjuna menghampiri dan mengambil ponsel jidan yang membuat empunya mengumpat.

"hai havian, arjuna ganteng ini mau sandwich yang dagingnya banyak sama mayonya sedeng aja, sausnya juga tapi sayurnya dikit aja."

terdengar hembusan kasar dari seberang sana yang membuat arjuna menerka-nerka umpatan apa yang akan diberikan oleh havian.

"bacot!" kemudian sambungan terputus karena havian memutus sambungan telfon sepihak.

dan arjuna tertawa keras setelahnya. ia pun memberikan benda pipih itu ke pemiliknya.

"lo nih sialan bener! kemaren dia abis ngambek, ini telfon perdana abis havi ngambek." gerutu jidan sembari mengirimkan banyak pesan ke kekasih kecilnya itu.

sedangkan arjuna mengendikan bahunya acuh, udah biasa mendapati tingkah jidan yang luar biasa bucin.

◆♠︎◆♠︎◆

jidan mengulum senyumnya ketika mendapati kekasihnya di ambang pintu kelasnya. padahal cuman nggak ketemu semalem aja bikin jidan gila, itu juga ngga dapet chat atau telfon dari havian soalnya si kecil lagi marah.

dengan segera ia menghampiri havian dan langsung memeluknya erat.

mata havian sontak membulat, "jidan! ini di sekolah!!" teriaknya.

havian merasa geli karena jidan menggelengkan wajahnya tepat di perpotongan lehernya.

huft, havian harus bersabar menghadapi jidan yang lagi di mode clingy tapi masalahnya ini di sekolah, jadi havian memukul punggung pacarnya itu.

"aduh! ayang sakit..." rintih jidan.

"tau tempat dong abizel, kalo dipanggil guru bk kamu aja yang kesana."

jidan terkekeh geli ketika havian memanggil nama akhirnya karena terdengar lucu kalo havian yang panggil dan itu tandanya havian lagi serius.

"ya gapapa biar satu sekolah tau kalo kecil ku ngga ngambek lagi."

"orang gila."

lalu arjuna datang sembari menatap keduanya datar, "yaelah, satu sekolah juga udah hantam sama kelakuan lo berdua." ucapnya cuek.

cosmos [hoonsuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang