01.00

47 42 11
                                    

{Tentang Austin}

LONDON, 12.45

"Penerbangan akan segera dilakukan 1 jam lagi, segera lah bersiap," ujar pemilik nama Napoleon Jeffblue, seorang pengusaha yang nama-nya telah mendunia.

"Baik Ayah," patuh sang anak yang diketahui bernama Austin Daraga Jeffrey, cowok blasteran Inggris–Indonesia.

"Jika telah sampai di sana, jangan lupakan tugasmu," ingat Napoleon.

"Baik ayah, semua akan beres jika ada ditangan Austin." ia terkekeh, tak peduli pada ayah-nya yang memandangnya dengan tajam.

BANDARA SOEKARNO-HATTA

Butuh kurun waktu sekitar 16 jam untuk sampai di Indonesia. Austin menghirup udara segar dengan wajah haru ketika untuk pertama kali kakinya telah menapak pada negara kelahiran sang ibu.

"Jangan bertingkah memalukan seperti itu, Austin," tegur napoleon. "fokus pada misi kita hingga kita bisa berada disini!"

Perkataan sang ayah membuat austin melunturkan senyumnya dan memutar bola mata-nya malas. "Iya."

"Cepat jalan, bawahan ayah telah menunggu." Napoleon berjalan terlebih dahulu dengan menggeret koper miliknya.

"Huft" Austin mengelus dada, memasang kacamata dan berjalan menyusul ayah-nya.

Di dalam mobil hanya ada keheningan, Austin yang sibuk dengan smartphone-nya, Napoleon yang memperhatikan sekeliling, bawahan yang menjadi supir sedang fokus menyetir.

"Tak perlu kau beri alasan, mengapa kau ingin pergi tinggalkan diriku. Karna ku—"

"Tidak bisakah kau tutup mulutmu!"

Austin dengan niat hati ingin bernyanyi untuk mengusir kebosanannnya, akan tetapi malah terkena omelan dari ayah-nya yang tidak bisa diajak bercanda.

"Jangan terlalu serius ayah, nanti ayah cepat tua." Napoleon tak menanggapi ucapan anak semata wayangnya itu.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di pekarangan mansion yang luas. Mereka turun, masuk kedalam mansion itu.

"Selamat datang, Tuan." sambut pekerja yang ada disana, berdiri berjejer dengan rapi.

Napoleon dan Austin menghiraukan ucapan dan tatapan orang orang itu. Itulah mereka, kaya raya namun sedikit sombong.

"Ayah," panggil Austin

"Apa?"

"Austin tidur dimana?"

"Pilihlah kamar sesukamu. Setelah itu temui ayah di ruang kerja ayah, jika kau tak tau maka bertanyalah pada pekerja disini," Titah napoleon.

"Iya." Austin mulai memilih kamar.

Setelah membersihkan diri dan menata barangnya, Austin berniat menemui ayahnya. "Hey." ia menghentikan pekerjaan salah satu pekerja yang ia temui.

"Ada apa tuan?"

"Dimana ruang kerja ayah?"

"Dari sini anda lurus setelah itu belok kiri, ruangan paling pojok dengan pintu kaca itu ruangan kerja tuan besar," jelas pekerja tersebut.

"Iya," Austin berlalu dari sana, tanpa mengucapkan kata 'Terima kasih'.

"Duduk," seru Napoleon ketika putranya telah berdiri disamping meja kerja-nya. Austin menuruti perintah ayah-nya, ia duduk menghadap Napoleon.

"Ada apa, ayah?" Austin sudah tau tabiat ayahnya yang tidak suka berbasa-basi.

Napoleon menunjukan sebuah foto. "Seperti yang telah kau ketahui, dia adalah target kita, dia anak dari Zuckerbeg Delon dan Violet Nathasya."

"Iya, lalu bagaimana?"

"Dia bersekolah di STM XANDRIALLAGE, jadi kau juga akan bersekolah disana."

"Bukanya STM itu singkatan dari Sekolah Teknik Menengah ya? Masa' Austin mau disekolahin di situ? Dan lagi, Clara itu cewek masa' sekolah disekolah seperti itu," kata Austin.

"Iya. Itu pilihanmu, kita sudah membicarakanya waktu itu dan kau menyetujui keputusan-nya. Lakukan apa yang sudah menjadi bagian rencana kita, presetan dari itu, tinggalkan," kelakar Napoleon.

"Iya ayah," gumam Austin, pasrah.

"Sekarang, kau boleh keluar"

Saat akan beranjak, Austin melihat sebuah figura dengan foto seorang wanita yang sedang hamil, ia mengambil figura tersebut. "Ini foto siapa?"

Napoleon menolehkan kepalanya, lalu menjawab, "foto ibumu saat dia mengandungmu."

"Ibuku sangat cantik, ayah," lirih Austin.

"Tentu saja, jika kejadian itu tidak terjadi, mungkin ibumu masih berada disini"

"Benar ayah, aku janji akan membuatnya sengsara," tekad Austin.

--■■--
Ini bagian ke-1 yaitu tentang pemeran utama si cowok.

--■■--Ini bagian ke-1 yaitu tentang pemeran utama si cowok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian boleh kok bayangin visual yang lain.
Btw, aku pake cast Rusia ya.

REVENGE ARENA (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang