Chapter 3

740 127 3
                                    

Happy reading

***

Cahaya matahari masuk ke celah-celah jendela kamar seseorang, sang pemilik kamar pun akhirnya terbangun ia mengucek matanya terlebih dahulu lalu dirinya menoleh pada jam weker yang ada diatas nakas.

Pukul 06.30

1 detik

2 detik

3 detik

"Gue telat!"

Tak lama kemudian suara ketukan pintu terdengar tak lupa dengan teriakan mautnya.

"ARA BUNDA UDAH BANGUNIN KAMU DARI TADI YA! AYO CEPETAN BANGUN!"

"IYA BUNDA INI ARA UDAH BANGUN!" Teriak Ara dari dalam kamar.

10 menit kemudian

Ara sudah rapih dengan seragam sekolahnya baru saja ingin memutar knop pintu ia baru teringat belum pakai dasi dengan cepat Ara memakai dasi tak lupa juga ia menyemprotkan parfum lagi padahal tadi sudah. Hadehh Ra Ara

Ara dengan cepat menuruni satu persatu anak tangga. Anin, sang bunda tercinta yang melihat itu pun khawatir takut nantinya jatuh.

"Duh hati-hati dong, Ra. Gue ngeri kalo lo jatuh." Ucap sang kakak Gracia namanya.

"Santai"

Ara mencomot roti milik Gracia, Gracia yang kesal menendang kaki Ara alhasil Ara jatuh.

"Makanya jangan maen comot comot aja" sahut sang bunda

"Shh aws"

"Ada apa si ribut?" Tanya Ayah Bagas namanya.

"Tadi dia ngambil roti Gracia, yah"

"Hadeh"

"Yah, ayo Ara udah telat nih" ucap Ara

"Kamu bawa mobil aja sana, ayah mau ada metting jadi ga bisa nganterin kamu dulu" ujar Bagas

"Yaudah deh" setelah mengucapkan itu Ara pergi begitu saja tanpa memperdulikan keluarga yang terbengong.

"Itu Ara? Dia kok tumben banget mau bawa mobil?" Tanya Gracia yang terheran-heran.

Mengapa mereka seperti itu? Pasalnya Ara tidak pernah sama sekali membawa mobil saat sekolah, entahlah hanya Ara dan tuhan yang tahu alesannya.










"Mi Chika sekolah yah"

"Hati-hati, hari ini kamu mau naik apa?" Tanya sang mami Aya namanya.

"Aku naik gojek aja, tuh udah didepan abangnya" jawab Chika

"Maafin mami ya, karena mami mobil kamu di jual buat kebutuhan"

"Gapapa mi, hari ini kita jadi pindah rumahkan?"

Aya mengangguk sebagai jawaban. "Pulang sekolah kamu langsung kesana aja, biar mami, om kamu, sama kity yang beres-beres."

Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang