Chap 9

126 18 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Suga membanting map keatas meja yang sedaritadi ia genggam dan dibacanya, kacamata beningnya kemudian ia lepas, begitu ia mendongakkan sedikit wajahnya, ia mendapati Hoseok sedang asyik dengan layar handphonenya. Pria itu sedang berada di ruangan Suga, tentu saja atas permintaan Suga.


“Lo kenapa sih? Daritadi gue dengar lo hembusin nafas berat, ada masalah?” tanya Hoseok.

“Bukan masalah pekerjaan,” jawab Suga.

“Terus? Masalah apa?” tanya Hoseok.


Suga pun berdiri dari posisi duduknya dan berjalan kearah Hoseok, kemudian mendaratkan bokongnya di sofa bersebrangan dengan Hoseok. Kepala Suga terasa sangat pusing, bukan karena memikirkan pekerjaan, tapi malah memikirkan tentang Zea. Ini adalah hal terbodoh yang Suga lakukan, namun apa boleh buat jika otaknya benar-benar hanya dipenuhi oleh Zea?


“Apa mungkin gue suka sama Zea?” gumam Suga.


Suara Suga sudah sangat kecil, tapi tetap saja Hoseok bisa mendengarnya. Spontan Hoseok melempar handphonenya diatas meja kaca dihadapannya, menatap takjub kearah Suga sembari menganga. Ya, aneh saja sosok Min Suga jatuh cinta. Sebagian penghuni kantor sudah tahu kalau Suga adalah pria yang setia pada mendiang istri-nya, bahkan Hoseok sendiripun merasa kasihan jika Kyumin tidak mempunyai sosok Ibu baru yang akan membantunya dalam hal apapun. Contohnya membuatkan sarapan untuk Kyumin.


“Gue enggak salah dengar, ‘kan? Maksud gue, lo serius suka sama Zea?” tanya Hoseok.


Suga merotasikan kedua matanya dengan malas lalu menumpu dagunya menggunakan tangan kanannya, ia sendiripun masih bingung, apa dia benar-benar menyukai Zea atau tidak. Disisi lain berkata kalau tidak mungkin Suga jatuh cinta dengan gadis itu, sisi lainnya pun berkata bahwa dia harus setia pada mendiang istri-nya tanpa terlibat cinta yang baru dan kisah yang baru.


“Gue juga masih enggak tahu,” jawab Suga.


Hoseok mengerjapkan mata sipitnya berkali-kali, berusaha menetralkan dirinya dari keadaan terkejutnya. Hal apapun yang Suga lontarkan selalu membuat Hoseok terkejut, contohnya saja beberapa hari lalu, Suga tiba-tiba membeli pabrik teh hanya karena dia menyukai teh buatan pabrik tersebut.


“Yang punya perasaan lo, kok malah enggak tahu sih?” protes Hoseok.

“Ya, mau gimana lagi kalau gue benar-benar bingung?” balas Suga.


Wajar kalau Suga berpikiran demikian. Pria itu sudah lama tidak merasakan jatuh cinta, dan saat jatuh cinta kembali dia malah bingung harus melakukan apa pada perasaannya. Bingung, aneh dan takut bercampur jadi satu. Bingung atas perasaannya, aneh pada tingkahnya dan takut jika ia ditinggalkan lagi.


“Kalau gue perhatiin, Zea itu anak yang baik. Enggak masalah kalau lo serius suka sama dia, terlebih dia udah lumayan dekat sama Kyumin, ‘kan? Tunggu apalagi? Seriusin dong.” ucap Hoseok.

Min Yoongi : The Last (Suga BTS) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang