Chap 19

93 13 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


BRAK


Zea dibuat terkejut saat Suga membanting sebuah paperbag berukuran lumayan besar, ia pun segera bangkit dari posisi duduknya diatas kasur dan menghampiri benda tersebut yang disimpan di lantai. Saat Zea memeriksanya, ia menemukan dua pakaian dalam dengan motif berbeda-beda. Ia menelan salivanya susah payah begitu melihat ekspresi wajah Suga yang sulit untuk dimengerti dan kedua pipinya agak memerah bak kepiting rebus.


"I-ini apa?" tanya Zea.


Seharusnya pertanyaan itu tidak diperlukan sebuah jawaban dari lawan bicara, tapi entah kenapa otak Zea tiba-tiba error, seakan tidak bisa mencerna kata-kata apapun saat ini. Salahkan Suga karena telah membuat suasana canggung seperti sekarang.


"Bra sama celana dalam," jawab Suga singkat, padat dan jelas.


Zea langsung menutup kedua matanya beberapa saat, menghirup udara sebanyak mungkin lalu ia hembuskan secara perlahan. Berat sekali rasanya ia berstatus sebagai kekasih dari Suga, yang mempunyai ucapan tanpa disaring alias to the point.


"E-emang kamu tahu uk-ukuran aku gimana?" gugup Zea.


Otomatis pipi Suga semakin memerah saat ditanyai seperti itu, ia pun menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal melainkan ia salah tingkah, bingung harus menjawab seperti apa. Kalau dari body Zea, Suga bisa menebak sedikit ukurannya, wajar kalau Suga ada insting seperti itu, dia pernah menikah.


"Saya cuma menebak, maaf kalau enggak cocok di kamu," balas Suga.


Zea tidak lagi menimpali ucapan Suga, ia malah fokus membentang pakaian dalam itu dihadapan Suga tanpa memikirkan bagaimana kondisi Suga saat ini. Suga mati-matian menahan nafasnya, Suga itu laki-laki dan malah diperlihatkan dengan jelas pakaian dalam perempuan, jelas pria itu merasakan kecanggungan luar biasa.


"Gimana? Udah sesuai?" tanya Suga.

"Agak kebesaran sih, tapi gapapa, aku bisa akalin pakai peniti. Lagian aku cuma semalam disini, enggak perlu repot-repot banget, Pak," jawab Zea.

"Okay, kalau kamu perlu apa-apa lagi, saya ada di ruang tengah," ucap Suga.

"Mau kerja lagi?" tanya Zea.

"Iya, memangnya kenapa?" balas Suga.

"Udah jam sebelas loh, mending kamu istirahat aja deh," usul Zea.

"Enggak bisa, Zea, saya harus memeriksa berkas rangkuman rapat kemarin. Kamu tidur saja, good night," ujar Suga dan hendak keluar dari kamar yang dihuni oleh Zea.


Sebelum Suga benar-benar musnah dari hadapan Zea, ia mendekati Suga lalu memeluk pria itu dari arah belakang hingga membuat Suga terpaku diposisinya. Bahkan genggaman tangannya pada gagang pintu mulai merosot saking kagetnya karena mendapat perlakuan seperti itu dari Zea. Terakhir kali Suga merasakan hal manis dengan seorang perempuan saat bersama mendiang istri-nya.


Min Yoongi : The Last (Suga BTS) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang