Bonus Chapter

152 12 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


WEDDING DAY.


Suara sepatu yang beradu dengan lantai putih terdengar begitu nyaring disegala penjuru koridor, setelan jas dan celana hitamnya terlihat sangat cocok di tubuh kekarnya, tak lupa pula ia menyunggingkan sedikit senyumnya saat beberapa orang kagum akan visualnya. Tinggi, memiliki dimple, mata bulat yang agak menyipit dan rambut hitamnya sengaja ia sisir ke atas hingga menampilkan keningnya.

Langkahnya pun terhenti saat ia menemukan sebuah pintu berwarna cream, ia tersenyum sekilas lalu memutar knop pintu. Begitu ia berhasil membuka pintu tersebut, hal pertama yang ia temukan adalah senyuman haru dari seorang gadis yang berstatus sebagai adik-nya sendiri, yaitu Zea Kim.

Namjoon yang berdiri diambang pintu masih terdiam di posisinya, ia benar-benar tidak percaya kalau sosok gadis cantik yang sedang duduk di sofa itu adalah adik-nya sendiri. Ia pun melangkah perlahan ke arah Zea sembari berusaha menahan isakan tangisnya, jangan sampai make upnya luntur untuk kesekian kalinya akibat menangis.


"Kak Joon!" seru Zea.


Sang kakak langsung memeluk tubuh Zea dengan erat, tangan kanan Namjoon terangkat untuk mengusap kepala Zea penuh kasih sayang. Akhirnya, adik semata wayangnya sebentar lagi akan menikah dengan seorang pria pilihannya sendiri. Namjoon harus melepas adik perempuannya kepada Suga, yang bisa menjaga Zea jauh lebih baik dari Namjoon. Mungkin.

Detik berikutnya, Zea melepas pelukan Namjoon lalu menyeka air matanya yang hampir jatuh di kedua pipinya. Suasana haru disetiap moment pernikahan pasti sering terjadi, terlebih sekarang yang menjadi pendamping Zea menuju altar hanyalah Namjoon seorang diri. Zea tidak yakin kalau dia bisa menahan air matanya saat berjalan menuju altar didampingi oleh Namjoon.

Tak ada sanak saudara yang datang, keluarga kedua orangtua Zea seakan-akan membuang diri dan tak menganggap keberadaan Zea serta Namjoon. Hal itulah yang membuat Zea bersedih selama dua hari sebelum hari pernikahan tiba, Suga berkali-kali meyakinkan kalau tidak masalah jika keluarga dari pihak Zea tidak hadir, yang terpenting adalah Suga dan Zea telah mengucapkan janji dihadapan Tuhan dan juga pendeta. Hadir atau tidaknya mereka, tetap saja Suga menikahi Zea.


"Tadi Jimin cariin kamu, dia ke sini?" tanya Namjoon.

"Enggak, yang baru datang cuma rekan kerja aku aja. Kak Hoseok, kak Taehyung dan Pak Seokjin." jawab Zea.

"Oh, mungkin dia lagi diluar," balas Namjoon.


Berhubung upacara pernikahan akan segera dimulai, Namjoon langsung mengulurkan tangan kanannya ke arah Zea. Tak perlu berlama-lama, Zea menerima uluran tangan tersebut dan berdiri dari duduknya lalu menyelipkan tangannya di pergelangan tangan milik Namjoon yang siap membawanya menuju altar.

Selagi menunggu pintu terbuka, Namjoon memperhatikan Zea yang terlihat sangat gugup. Berkali-kali gadis itu menarik nafas dan ia hembuskan secara perlahan, bahkan tangannya terasa lumayan dingin serta basah akibat keringat.


Min Yoongi : The Last (Suga BTS) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang