***
Zea benar-benar tak menyangka jika dia berakhir di pantai. Tangan kirinya kemudian menurunkan kaca mobil milik Suga untuk menikmati angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, sebenarnya, dia bahagia karena sudah tak lama ia mengunjungi pantai. Tapi, yang jadi masalah adalah hanya ada mereka berdua, yaitu Zea dan Suga.
Ini terasa seperti kencan diakhir pekan, terlebih style Suga yang sangat simple namun aura elegant tetap terpancar. Kemeja berwarna biru laut serta celana jeans selutut berwarna putih, serta sneakers berwarna putih turut menghiasi. Jangan lupakan, kacamata hitam wajib dibawa ketika ke pantai.
Sedaritadi, Zea sangat kagum dengan style Suga. Pria itu berhasil membuat jantungnya berdetak tidak karuan, kulit putihnya dan juga wangi maskulin Suga membuat Zea mabuk. Bukan mabuk bau mobil, tapi mabuk karena Suga. Anggap saja ini lebay, tapi itu adalah faktanya, Zea jatuh pada pesona boss-nya sendiri.
“Kenapa lihatin saya?” tanya Suga.
Lamunan Zea auto buyar dan kembali menatap jalanan yang dilewati, saat ini Suga sedang mencari area parkir yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pantai hingga tak lelah berjalan. Tahu sendiri, Suga itu terbilang malas hanya untuk berjalan selangkah. Jadi, ini adalah kejadian langka, Suga sendiri yang mau keluar dari sarangnya.
“Enggak mau turun?” tanya Suga setelah berhasil memberhentikan mobil mewahnya.
“I-ini saya turun.” gagap Zea.
Dengan cepat Zea turun dari mobil hitam itu dan berjalan beriringan dengan Suga, kaki mereka mengarah pada sebuah rumah kecil yang mungkin saja sebagai tempat beristirahat setelah melakukan perjalanan jauh. Tidak mungkin sosok Min Suga datang kesini tanpa ada persiapan terlebih dahulu, Zea sudah sehafal itu dengan Suga.
“Kamu bawa baju ganti?” tanya Suga.
“Hah? Enggak, Bapak enggak bilang kalau mau ajak saya ke pantai,” jawab Zea.
“Zea, kamu enggak capek apa ubah cara manggil kamu ke saya? Entar pakai aku, entar pakai saya. Labil banget.” gerutu Suga.
Wow. Hanya kata itu yang keluar dari benak Zea, ini adalah kali pertama Zea mendengar Suga mengomeli hal tak berguna. Ya, walaupun dia sering mendapat omelan, tapi itu hanya seputar pekerjaan kantor, bukan hal random seperti sekarang.
“Maaf, sa- maksudnya aku belum terbiasa,” balas Zea.
Suga memutar malas kedua bola matanya lalu menyenderkan punggungnya pada sofa yang disediakan oleh pemilik vila. Sedangkan Zea pun diam, ia sibuk menikmati pemandangan sore sekitar pantai yang semakin ramai pengunjung. Beruntunglah karena Suga menyewa sebuah vila, jadi Zea bisa bebas menikmati matahari terbenam.
“Kamu udah punya pacar?” tanya Suga.
Spontan Zea berbalik menatap Suga lalu menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan apa pertanyaan itu ditujukan padanya atau bukan. Namun, setelah Suga mengangguk, barulah Zea percaya kalau Suga bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Min Yoongi : The Last (Suga BTS) [Completed]
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya jika matahari dan es disatukan? Siapa yang akan menang? Tentu saja matahari, karena es akan meleleh akibat panas yang dikeluarkan si matahari. Zea Kim, salah satu nama yang berhasil membuat Min Suga sedikit kesal akibat kelakuan ga...