***
Pagi ini mood Suga kurang baik, ekspresi wajahnya benar-benar terlihat sangat menyeramkan sehingga membuat para karyawan menunduk takut kearahnya. Namun, Suga tidak peduli, yang ia pikirkan sekarang hanyalah kerjaan kantor yang sebentar lagi meronta agar Suga selesaikan dengan cepat lalu pulang menghabiskan waktu bersama Kyumin.
Begitu lift tiba di lantai sebelas, dengan cepat Suga keluar dari lift tersebut dan berjalan lurus kearah depan dimana ruangannya tepat ada disana. Suga melirik sedikit dari arah ekor matanya, menatap Zea yang sudah tiba lebih dulu disinggasananya. Zea membungkuk sopan pada Suga, dan Suga hanya membalasnya dengan sebuah anggukan.
CEKLEK
Suara pintu yang ditutup oleh Suga berhasil membuat Zea bernafas lega. Ia kemudian mendudukkan bokongnya pada kursi dan memperbaiki posisinya sebelum memeriksa berkas-berkas yang akan diselesaikan oleh Suga, tangan kanan Zea hampir menyentuh handphonenya tapi malah terpaku pada posisinya.
Melihat wajah Suga, Zea teringat kejadian kemarin saat di pantai. Bagi Zea, itu adalah kejadian yang sangat-sangat memalukan, Zea menyatakan perasaannya pada Suga secara tidak langsung, tentu saja sekarang Suga menjaga jarak dengannya. Zea bisa yakin, setelah ini, Suga tidak akan mau makan siang dengannya lagi.
“Gue bodoh banget.” gumam Zea sembari menjambak rambutnya sendiri.
Masa bodoh dengan rasa sakit, itu tak seberapa dengan rasa malunya sekarang. Untung saja Suga tidak memecatnya setelah kejadian tersebut, entahlah saat ini Zea tidak tahu harus melakukan apa dihadapan Suga.
TING
Pergerakan tangan Zea yang sedang menjambak dirinya sendiri auto terhenti saat mendengar bunyi dentingan lift. Ia segera memperbaiki rambutnya dan berdiri dari duduknya untuk menyambut siapa yang datang, bisa saja manager tiap divisi yang berkunjung untuk bertemu Suga sepagi ini.
“Pak Suga udah datang?” Pertanyaan itu yang pertama kali Zea dapatkan setelah pria tampan tersebut keluar dari lift, Zea menganggukkan kepalanya, namun dengan cepat dia memberikan jawaban iya agar lebih sopan.
Sedangkan si pria yang merasa gemas pada Zea hanya bisa menahan senyumnya, ia tak bisa memancarkan aura tertariknya. Ia harus tetap pada wataknya, yaitu stay cool. Karena bagi Taehyung, sifat itu membuatnya terlihat keren walaupun jiwa didalam tubuhnya ingin sekali bergabung gibah dengan Hoseok. Selain itu, dia ingin mengurangi bergosip yang tidak bermutu, menurutnya, lebih baik mengerjakan berkas daripada membicarakan orang lain.
“Iya, Pak, Pak Suga ada didalam kok,” jawab Zea.
Taehyung menganggukkan kepala sebagai balasan atas ucapan Zea barusan, ia pun mendahului tubuh Zea, namun tangan kanannya yang hendak meraih gagang pintu auto terhenti dan kembali menatap Zea dengan kening mengernyitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Min Yoongi : The Last (Suga BTS) [Completed]
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya jika matahari dan es disatukan? Siapa yang akan menang? Tentu saja matahari, karena es akan meleleh akibat panas yang dikeluarkan si matahari. Zea Kim, salah satu nama yang berhasil membuat Min Suga sedikit kesal akibat kelakuan ga...