chapter 9

4.9K 560 55
                                    

" besok hari ulang tahun mommy, mau ke makam bareng Daddy ?" Semilir angin kencang di temani gerimis sore sangat pas menggambarkan perasaan seorang anak laki-laki yang tengah menahan sesak di dada mengingat sosok yang ia cintai akan berulang tahun besok

"Ken bisa kesana sendiri, ada Stella juga engga butuh Daddy"

Alfa mengangguk menerima jawaban putranya yang ketus. " Masih ingat warna kesukaan mommy ?" Alfa kembali bersuara. Tujuannya hanya satu, yaitu mengajak bicara anak sulungnya yang selalu berwajah datar

"Kuning. Makanan kesukaan Seblak, minuman favorit grean tea, buah favorit pear, hobi nya mommy peluk Ken, dan terakhir-" Kenzo sengaja menggantung kalimatnya agar sang Daddy penasaran

"Terakhir ?"

"Mommy benci Daddy ! "

Yes! Kenzo tertawa senang dalam hati melihat perubahan mimik wajah daddynya

"Haish... wanita cantik ini seharusnya masih ada" Ken menunjuk pada layar hp yang menampilkan seorang wanita cantik tengah menggendong bayi laki-laki "Ck Ken benci fakta mommy uda pergi" pria itu mengusap sudut matanya, menatap kearah jalanan yang penuh dengan kendaraan

"Maaf, Daddy belum bisa buat kalian bertiga bahagia"

" Permintaan maaf ditolak. Cobalah nanti ketika anda dalam keadaan sekarat, mungkin akan dimaafkan karena kasihan"

Alfa tersenyum tipis, keingungan untuk merengkuh tubuh jagoan kecilnya itu sangat besar, namun ia masih tau diri kalau Kenzo membenci dirinya

"Princess kecil dad gimana ?"

"Seperti yang dilihat"

"Dia pintar ?"

"Sama kayak mommy. O'on "

Oh astaga anak satu ini memang sangat kurang ajar. Ingatkan dara nanti untuk menjitak kepala putra kecilnya itu

Ah maaf, author lupa kalau dara sudah  dead

" Pesan Daddy jangan terlalu manjain dia, Daddy tau kamu sayang sama adik kamu begitu juga Daddy tapi jangan sampai  kasih sayang yang kamu kasi ke dia itu bikin dia tumbuh jadi gadis yang manja"

"Fuck!" Kenzo menggeram menahan tangannya untuk tidak memberikan Bogeman keras pada wajah si tua Bangka padahal baru beberapa menit yang lalu mereka berbincang dengan topik yang lumayan bagus tapi sekarang sepertinya pria tua itu ingin memancing emosinya

"Ya wajar dia manja, yang ga wajar itu Daddy dari dulu sampe sekarang masih tetep tolol. Uda tau ada hama dalam keluarga tetep aja hama nya dirawat. Itu baik apa gatel ?"

"KENZO!"

"APA ? GA TERIMA ? " Kenzo balas berteriak

"Udah tua dad, banyakin tobat ntar mati surga neraka nolak. "

🗿🗿🗿

Setelah berjam-jam menghabiskan waktu untuk menceramahi sang Daddy, Kenzo pulang dengan amarah yang memuncak. Bagaimana tidak marah bisa-bisa nya pria tua bejat, sialan, setan, Dajjal itu lebih membela para benalu daripada anak-anaknya sendiri

Namun melihat wajah si pengharum ruangan yang tengah mengisap permen milkita membuat emosinya kembali stabil. Senyum adiknya yang sangat persis dengan senyum mendiang sang mommy selalu sukses membuat emosi Kenzo menjadi stabil

" Udah makan belum ?" Kenzo bertanya sambil mengusap lembut Surai hitam Stella membuat gadis itu merona malu. Bukan malu karna baper tapi lebih ke malu karna dilihat teman kelompoknya.

"Gausah gitu juga Abang, tuh diliatin temen aku" gadis itu mencebik sambil mendorong tubuh Kenzo

"Lain kali kayaknya gue harus sekelompok sama Stella deh. "

K E N Z OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang