Chapter 10

5.4K 604 65
                                    

Ditemani dengan sang adik, Kenzo mulai menyalakan lilin di makam sang ibu untuk mulai berdoa lalu setelahnya ia menghabiskan waktu untuk berbincang dengan mommy nya meskipun tau tidak akan ada jawaban

Stella sendiri hanya bisa menatap diam tanpa mengeluarkan suara. Ingin bersuara tapi ia bingung mau berbicara apa jadi yang ia lakukan sekarang hanya mengusap pundak kakak nya yang bergetar

" Ganteng banget anak mommy"

" Sini peluk dulu"

" Gaboleh nangis ya"

" Mommy sayang Ken "

Haish... Kenanangan bersama malaikat tidak bersayap itu terus berputar dalam ingatan bak kaset rusak. Dalam hati Kenzo berpikir betapa sialnya gadis pengharum ruangan yang berstatus sebagai adiknya itu. Bagaimana tidak, seharusnya ia mendapatkan kasih sayang seorang ibu namun sayang ia harus kehilangan sosok berharga itu bahkan sebelum ia genap berusia setahun

" Liat princess Kita mom, dia bahkan ga berani ngomong katanya takut sok kenal sama mommy" Kenzo berucap lirih " aneh ya ? Emang kurcaci ini aneh banget, nakal juga. "

"Abang ngatain aku ya ?" Oh sial sepertinya gadis itu mendengar ucapan Kenzo

" Ken pengen punya jodoh yang cantik kayak mommy, yang bego nya juga kayak mommy, gapapa aku ikhlas" Kenzo tidak menghiraukan ucapan adiknya membuat gadis itu merengut sambil menatap heran pada kakaknya.

" Abang kenapa sih, kek orang gila"

" Dad ngga bisa bucinin mommy biar Ken aja. Dad juga ga bisa jaga kurcaci nakal ini jadi biar Ken aja" menarik napas dalam-dalam sambil menatap awan mendung yang sebentar lagi akan mengeluarkan berjuta rintikan air

" Kamu terlalu sibuk sama diri kamu tanpa mikirin orang lain. Disini yang merasa kehilangan bukan kamu aja tapi semua orang'' Ken menatap pada sosok yang tengah berbicara dari arah belakang. Ah ya ampun ternyata dia adalah pria brengsek yang beruntung, siapa lagi kalau bukan Alfa

" JANGAN SENTUH TEMPAT ISTIRAHAT MOMMY PRIA BAJINGAN"

" Kenzo kecilkan suaramu" Alfa masih berusaha tenang meskipun dalam dirinya ia tengah menahan emosi, bagaimana bisa putranya melarang dirinya untuk menyentuh makam sang istri

"Berani sentuh, Ken beneran lupa kalau anda itu Daddy saya" sebenarnya tidak masalah bagi Kenzo kalau Daddy nya datang justru itu membuatnya senang yang menjadi masalah adalah Daddy nya datang bersama 2 perempuan benalu tentu saja hal itu memancing emosi nya

" Diam ! Jangan sok berkuasa hargai orang yang lebih tua disini ada Tante Fani "

"Fuck!" Maki kenzo

Tanpa mempedulikan apapun lagi kue yang sebenarnya untuk ulang tahun Dara langsung diangkat Kenzo dan dilemparkan pada wajah Fani

"KENZO MINTA MAAF CEPAT"

peduli setan dengan pria tua Bangka itu Kenzo segera menarik tangan Stella untuk dibawa pulang.

" KENZO DADDY BILANG MINTA MAAF SEKARANG"

" Mom aku harus minta maaf ?" Kenzo menatap makam mommy nya sambil mendekatkan telinganya seolah sedang mendengar jawaban " Kata mommy ga perlu soalnya babi cocok di kasarin"

" Abang hiks... Jangan gitu sama mama kasian mama muka nya jadi kotor"

Sungguh drama yang sangat menjengkelkan

" Berapa kali gue bilang nyokap Lo ga pernah ngen sama bokap gue jadi Lo bukan adek gue. Ngeyel banget Lo anjing" emosinya benar-benar memuncak ketika mendengar orang lain memanggilnya dengan sebutan Abang. Yang boleh seperti itu hanya Stella, dunia nya, princess nya, segalanya

BUGH...

" Kamu bener-bener keterlaluan kamu pikir mommy kamu seneng ngeliat anak nya jadi berandalan kayak gini ? " Alfa melayangkan Bogeman pada wajah putranya membuat Stella berteriak histeris. Ayolah separah apapun ia melihat Abang dan Daddy nya berkelahi tidak pernah sampai bermain tangan seperti ini

" Daddy ini kok kayak kedelai ya, idiot banget" celetuk Stella karna jengkel

"Keledai sayang bukan kedelai ini mah kamu yang idiot" Kenzo menatap lembut adiknya sambil terkekeh tidak mempedulikan sudut bibir nya yang sobek

" Pokoknya aku kesel, gasuka banget liat Abang dipukul lain kali nanti aku pukul Daddy juga"

" Heh mulutnya ! Tapi lain kali langsung pukul ya jangan ngomong aja"

🗿🗿🗿

"Heh Lo kutu kupret, sini" panggil Stella melihat Frea dan Fani yang baru pulang

"Apasih ngefans sama gue sampe harus manggil ?"

" Ngefans kok sama orang miskin dih ogah banget markonah"

Prang... Frea melempar sebuah vas bunga kearah Stella untungnya gadis mungil itu dengan cepat menghindar

"Wah karna Lo kurang ajar hari ini Lo tidur ditaman bareng nyokap Lo! "

"Gabisa git-"

" BISA KARNA GUE NYONYA, LO PEMBANTU " Stella menekan jidat Frea menggunakan jari telunjuk nya dengan gaya angkuh

"Heh Lo apa-apaan sih gue tau ya Lo kaya tapi ga gini juga anjing Lo kira Lo siapa huh, mansion ini punya Abang Ken jadi Lo gausah sok "

Niatnya tadi hanya bercanda tapi karna Frea memancing emosi jadinya ya beneran deh

"Kenzo Georgio itu Abang gue, apapun yang Abang gue punya itu punya gue juga. Lo kalo iri gapunya Abang bilang biar gue kasi tau nyokap Lo supaya ngadopsi anak cowok"

"LO BENERAN SIALAN !"

Stella yang melihat abangnya sedang berjalan mendekat langsung tersenyum miring. Sepertinya membuat drama bukan hal yang buruk

"Hiks Abang..." Stella berlari masuk kedalam dekapan Kenzo

"Kenapa hm ?"

" Si miskin tadi ngelempar aku pake vas bunga hiks, untung aja tadi engga kena"

Mendengarnya sontak membuat Kenzo menjadi panas, cukup mommy nya saja yang terluka jangan ada yang lain apalagi si bontot kesayangan Georgio ini

" Mau gue cincang dada Lo duluan atau paha Lo ? "

"E-em ab-abang mau ngapain ?"

"Ya mau mutilasi elo lah, yakali Abang gue mau perkaos cewe modelan Lo. Cantik kagak jelek juga kagak ya intinya muka Lo dibawah knalpot deh" teriak Stella

"Dibawah standar sayang bukan dibawah knalpot"














Gue baik double up
Vote mas / mbak

K E N Z OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang