chapter 5

5.8K 546 69
                                    

"bagaimana perkembangan gadisku ?"

Kenzo terkekeh, manusia di depannya ini hanya wajahnya saja yang sangar tapi tapi tidak ada yang tau kalau dia sangat bucin pada Stella

"Baik. Hanya sedikit masalah, karna di mansion ada dua benalu"

Lelaki itu menggeram kesal, tidak boleh ada satu manusiapun yang boleh mengganggu miliknya. "Fani ? Frea ?" Tanya lelaki tersebut

"Ya, mereka sangat mengganggu"

"Mau aku bantu basmi ?"

"Tidak perlu. Aku ingin sedikit bermain"

"Mr. Adrion sekarang waktunya untuk meeting, kita punya waktu 5 menit untuk bersiap" seorang wanita masuk, memanggil bos nya untuk segera bersiap menghadiri meeting

"Jaga dia. Aku akan menemuinya nanti malam" sosok bertubuh jangkung itu keluar dari ruangan Kenzo, aura gelapnya yang begitu pekat membuat semua yang dilewatinya menunduk takut

"Glen Alskyro Adrion" kenzo terkikik geli mengingat nama calon adik iparnya.

🗿🗿🗿

"Kasian banget sih Lo. Otak udah jebol sekarang nilai juga jebol" sindir Frea melihat kertas nilai ulangan Stella yang mendapat nilai nol

"Gapapa sih, Nilai nol juga masa depan gue terjamin. Ada mansion, punya Abang CEO, punya perusahaan, punya pulau sendiri, masih banyak deh" ucap Stella sambil mengecat kuku nya

"Heh cabe inget ya, diatas langit itu masih ada langit"

"Iyain deh. btw orang miskin mau kemana ?" Tanya Stella keheranan melihat pakaian resmi Frea

"Ngapain Lo nanya ? Iri ya gabisa bebas keluar kayak gue ? "

"Bukan. Cuma mau bilang itu outfit lu ngaco banget. Baju merah, rok ungu ? Lo waras ? Ganti sana."

"Terserah gue ya! Bilang aja Lo iri gabisa keluar" frea mengepalkan kedua tangannya menahan gejolak ingin membogem wajah mulus Stella

"Sorry ya miskin, gue sekali keluar langsung keluar negeri" gadis mungil itu merogoh saku celananya mengambil limabelas lembar uang berwarna merah lalu menyerahkannya pada Frea "nih duit jajan buat miskin, jangan lupa beli pakaian ya biar ga dikira pembantu. Eh tapi kan emang pembantu, ups"

Stella menyimpan uang itu diatas meja lalu segera berlari pergi sebelum nanti mendengar amukan si miskin

"Abang... Tau gak aku tuh abis buat si miskin marah"

Meskipun pekerjaannya nanti akan menumpuk karna di ganggu sang adik, namun Kenzo tetap saja tidak peduli. Ia lebih memilih untuk mematikan laptop nya dan mendengarkan ocehan tida berguna Stella. Pilihan yang konyol, tapi Kenzo suka saat adiknya mengadu padanya karna saat-saat seperti ini tidak akan terulang lagi

"Si miskin siapa ?"

"Ya si frea itu Lah. Masa dia bilang aku iri ga bisa bebas keluar kayak dia" gadis itu mengatur nafas nya sejenak "dia gak tau aja sekalinya keluar langsung di Korsel, Arab, Jepang, China, AS, masih banyak deh. Dia mah modal keluar ke cafe aja bangga"

"Pinter banget sih kamu" Kenzo mencubit pipi chuby sang adik seraya tersenyum " nanti malam dandan yang cantik ya, ada yang mau ketemu"

"Emang kalo ga dandan aku ga cantik ?"

"Cantik dong, kamu mah gabisa jelek"

"Emang siapa yang mau ketemu ? Temen-temen bisnis Abang ya ?"

"Bukan. Ini rahasia intinya malam kamu dandan yang cantik"

Meskipun malas Stella tetap menggangguk mengiyakan permintaan abangnya

"Btw Tante Fani kemana ?"

"Kemana aja boleh, tapi bagusan kalo ke dalam kubur"

🗿🗿🗿

"Astaga ini anak lama-lama gue buang ke sungai nih" Kenzo bergumam ketika melihat adiknya masih sibuk menonton Drakor sedangkan jam delapan mereka akan mengadakan pertemuan dengan Mr. Adrion

"Bandel banget sih kamu, heran deh. Makin gede bukannya makin nurut ini makin ngelawan, pemalas, ngebantah, lama-lama Abang buang kamu ke tetangga"

"Dikit-dikit ngancem yaudah aku pergi beneran" bukannya pergi Stella malah bergelantungan di leher Kenzo

"Dih manja" Kenzo tersenyum tipis, lalu membawa adiknya menuju kamar mandi "cepetan siap. Jangan lama."

"Okey siap bos"













Vote nya jangan lupa om/tante

K E N Z OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang