chapter 11

5.1K 638 169
                                    

Hari ini entah kenapa Stella merasa abangnya agak sedikit aneh. Seperti terlalu banyak senyum dan selalu menjawab pertanyaan dengan ngawur intinya tingkah laku Kenzo sekarang sangat mirip dengan manusia kerasukan siluman semut

Plak...

" Kenapa senyum Mulu sih, dapet pacar ya bang" tanya stella

" Tangannya nakal banget, jadi gemes pengen potong"

Tuh kan ! Jawaban Kenzo sangat ngawur dan itu membuat Stella menjadi sangat waspada, siapa tau abangnya itu beneran dirasuki siluman semut

"Aku beneran nanya loh Abang kok hari ini beda banget kayak lebih banyak senyum. Sebenernya sih itu bagus buat kesehatan mata tapi masalahnya aku rada takut" Stella memberi penjelasan sedangkan Kenzo terus menatap layar hp nya seraya tersenyum semakin lebar

Tentu saja hal itu membuat Stella penasaran, hal apa yang sedang dilihat Kenzo sampai membuat laki-laki itu tersenyum ceria

" MOMMY ? Astaga daritadi Abang ngeliatin foto mommy ? Ih jangan buat merinding dong " Stella bergidik ketakutan sambil menggigit kuku jari nya " emang Abang liat apa di foto itu ?"

" Mommy lagi senyum katanya dia kangen bayi kecil nya. Pengin peluk gitu"

Abang sialan.

Sekarang Stella menjadi takut untuk menurunkan kaki nya dari atas sofa, takutnya nanti ada yang dengan sengaja menarik kaki nya

"Gamau temenan lagi, kita unbrother-sister aja " gadis itu mengusap sudut matanya yang berair sembari membuang muka

"Yaudah saya tinggalin ya kan ga kenal"

"Ih engga gitu konsepnya Kenzo sialan, Lo beneran sinting ya ninggalin princess sendirian" tanpa sadar Stella malah mengeluarkan kalimat kasar dan hal itu sontak membuat Kenzo menggeram jengkel

"Gini nih kalo kemasukan valak, ngomongnya ga disaring. Ulang lagi Abang buang kamu ke tetangga"

" Dih tiap kali gue salah ngancem nya itu Mulu. Tapi gapernah tuh buang gue ke tetangga. Bilang aja ga kuat kalo ga liat gue sehari aja" batin Stella tersenyum kemenangan

" Btw om Glen kemana kok ga pernah muncul " ingat ya ini hanya pertanyaan biasa tanpa ada maksut apapun

"Ngapain nanya kan kamu ga peduli"

"Yaudah kalo gamau ngasi tau. Gitu aja repot"

Entahlah hari ini keduanya sama-sama aneh. Kenzo yang selalu tersenyum dan Stella yang sensian

" Dia lagi di Paris. Bentar lagi pulang"

Wajah Stella seketika berubah menjadi wajah monyet. Kenapa harus pulang hari ini, kan masih ada bulan depan

" Ga asik si om. "

Kenzo menaikkan sebelah alis " yauda asikin aja"

🗿🗿🗿

" Ma... Aku liat-liat kak Ken ganteng juga ya"

Fani mengernyit heran sejak kapan putrinya memanggil Kenzo dengan sebutan kakak

" Iya terus ?"

"Pengen dijadiin suami, hehehe"

Fani mengangguk-angguk sebenarnya dia juga lebih setuju kalau Kenzo dan putrinya itu menjalin hubungan asmara ketimbang kakak-adik

"Nanti mama usahain biar kamu dijodohin sama Ken "

Mata Frea membelalak sempurna. Oh astaga mama nya ini memang the best

" Seriusan ma ? Tapi gimana caranya, kak Kenzo benci sama aku"

" Tenang aja kan ada om Alfa, mama bisa bilang ke dia"

Senyum Frea mengembang sempurna ia yakin kali ini Kenzo tidak bisa menolaknya. dan soal Alfa, pria tua itu tidak pernah menolak permintaan mama dan juga dirinya jadi apalagi yang harus dipikirkan

"Tapi kamu juga harus berusaha narik perhatian Kenzo, kamu sendiri tau anak itu ga pernah berlaku manis selain ke Stella" mendengar nama Stella disebut membuat mood Frea menjadi buruk. Dia membenci Stella. Sangat membenci gadis sok cantik itu

" Aku yakin kak Kenzo bakalan bucin sama aku"

" Mimpi dulu ya miskin tapi jangan lupa bangun lagi"

Suara itu membuat fokus Frea dan Fani jadi beralih menatap sosok gadis mungil dibelakang mereka

"Maksut Lo apa ? Gaterima gue sama Abang Lo, atau justru Lo takut perhatian kak Ken jadi teralih sepenuhnya ke gue ?"

"Ck liat deh manusia miskin bin dekil ini, selain ga sadar posisi Lo juga gatau malu ya" Stella mengisap permen milkita nya seraya memasang tampang menyebalkan " itu outfit lu dibenerin dulu, kasian banget modelan Lo harus bersaing sama model asal Paris"

"M-maksut Lo ?"

"Kenal Erenzie Desvega Lianel ga ?" Tanya Stella angkuh " oh pasti engga Lo kan ga update soal beginian. Btw dia itu calon kakak ipar gue, kalo mau nyaingin gue saranin Lo kudu bertapa  70.000 abad dulu "

"Stella kamu yang sopan ya sayang, masa ngomong nya gitu Tante ga suka loh" Fani akhirnya bersuara mencoba menceramahi Stella

"Bodo amat. Suka ga suka gue ga peduli, emang situ siapa " gadis itu berlalu pergi meninggalkan Frea dan Fani

"Tenang aja, gausah takut sayang. Besok mama pastiin kamu udah dijodohin sama Kenzo"

🗿🗿🗿

" Perjodohan apa ? Kenapa ga bilang dulu sama Ken. Kalo gini mending Daddy aja yang nikah"

Baru saja selesai sarapan Kenzo sudah harus mendengar kabar buruk bahwa ia dijodohkan dengan anak si nenek sihir

" Daddy gamau tau pokoknya kamu harus terima, kalo engga... "

"Kalo gak apa ? Mau ngancem apa dad ? Jelas-jelas aku disini yang berkuasa, bisa aja aku ceblosin Daddy ke penjara tapi aku masih tau menghargai kalau anda itu Daddy saya. Jadi berhenti memancing emosi"

" Kamu memang lebih semuanya tapi urusan Stella, dia itu putri Daddy, anak Daddy juga dan kamu dengan tega nya menggunakan kekuasaan kamu untuk menghalangi Daddy dan putriku sendiri" Alfa mencoba memberi tekanan pada putranya dan hal itu berhasil. Ia tau persis kelemahan putranya itu adalah adiknya sendiri

Sedangkan disisi lain Fani dan Frea tersenyum penuh kemenangan. Sebentar lagi mereka bisa menguasai keluarga Georgio

" Cepat tanda tangan " Alfa menyodorkan surat pada putranya sedangkan Kenzo masih tetap diam tidak berkutik

" Daddy tega sama Ken ?" Pria tua itu mengalihkan pandangan. Ia tidak sanggup melihat tatapan kecewa anaknya karna itu membuat luka lama nya yang belum sembuh semakin menganga

" Kamu sendiri tega sama Daddy Ken."

Kenzo masih tidak percaya, bagaimana bisa sosok yang selalu ia hargai tega melakukan hal menjijikkan ini padanya

" Cepat tanda tangan atau Stella bakal Daddy ambil"

" Shit!" Tangannya bergerak lambat, sedangkan dalam hati ia sudah mengabsen segala jenis nama binatang

"Berhenti sayang" suara yang familiar itu terdengar kembali setelah bertahun-tahun lenyap ditelan bumi. Semua orang terkejut menatap siapa yang bersuara. Disana, berdiri dua perempuan dan satu laki-laki namun diantara dua perempuan itu ada salah satu yang membuat jantung mereka semua berdebar

" Oh putra kecilku yang malang" salah satu dari perempuan itu berjalan maju mendekati Kenzo kemudian mendekapnya erat. "Jangan takut, semua akan baik-baik saja" ucap wanita itu sembari mengusap lembut rambut hitam legam Kenzo


















Vote nya mas/ mbak

K E N Z OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang