05

822 123 7
                                    

Delapan bulan kemudian...

Permasalahan di perusahaan yang sedang Darka pegang sudah tuntas. Baik dari dalam atau dari luar.

Berita tentang para tikus yang tinggal dan hidup di dalam perusahaan besar ini juga telah tersebar luas ke seluruh dunia. Bukan apa, Belati Corp. merupakan perusahaan besar yang cabangnya di mana-mana.

Arsenio Inc. juga bukan sekedar cabang, tapi perusahaan ini juga merupakan pusat dari cabang kantor lain yang tersebar di Kanada. Perusahaan di bidang estat dan properti ini, selain mengatasnamakan seorang Darka, juga di pantau langsung oleh sang ayah.

Sebuah kesialan bagi mereka karena berhasil kecolongan dari para tikus itu. Makanya, selain Jordan dan Yuan yang sanggup mengambil alih dan menuntaskan masalah ini, hanya Darka saja yang mampu dan berhak untuk mengemban tugas ini walau seorang diri, mengingat perusahaan ini juga atas namanya.

Sebenarnya, ada nama Ibra juga di perusahaan ini. Tapi, bukan sebagai pemilik secara utuh perusahaan, hanya sebatas pemegang saham, karena Ibra harus fokus pada dua perusahaan yang ia pegang di Indonesia, miliknya dan milik kakak iparnya itu, Jordan. Juga, mengingat Ibra yang akan melangsungkan pernikahan, sebelumnya.

"Kantor pusat yang ada di Kanada katanya udah selesai nuntasin masalah yang penggelapan dana itu, lho.. Mas Ibra yang bilang." Tutur Naura.

Hari ini, hari Sabtu yang cerah, Naura, Ria dan Alle sedang berada di salah satu Kafe dekat rumah si bumil.

Iya, Naura sekarang tengah mengandung anak pertamanya bersama Ibra, sudah masuk bulan kedua, setelah tiga bulan pernikahan mereka.

Bumil ini ngidam ingin nongkrong dengan dua sahabatnya, makanya mau tidak mau, Ibra mengizinkan Naura pergi. Padahal Ibra di rumah sengaja ingin 'bermanja' pada sang istri.

Parahnya lagi, Ibra, pria itu tidak diizinkan ikut menemani istrinya. Naura sampai hampir menangis tadi, memohon agar diizinkan pergi bersama sahabatnya saja, tanpa dirinya. Karena tidak tega, Ibra menuruti saja. Daripada dia yang kena amuk nanti.

Dua bulan setelah pertengkaran 'kecil' Yahya dan Ria juga, mereka melangsungkan pertunangan. Ria jelas bahagia tidak terkira, Alle yang melihat semuanya, dari saat Yahya mengerjai wanita itu sampai saat Yahya datang ke rumah keluarga besar Ria, Alle ada di sana, menemani Ria.

Dan saat ini, Yahya tengah berada di Lombok, mengurus pekerjaannya di sana, mengambil semua pekerjaan yang bisa ia ambil, demi waktu cuti, makanya selama hampir lima bulan ini Yahya sering kali tidak ada kabar karena saking sibuknya ia. Tapi, Ria percaya dengan 'calon suaminya' itu.

Barulah, bulan depan nanti, Insyaa Allah, mereka akan melangsungkan pernikahan di Surabaya, di kampung halaman Ria, karena memang semua keluarganya ada di sana. Mohon do'a restunya, ya.

"Katanya, bakal ngirim beberapa pekerja senior yang ada di perusahaan utama buat gantiin pekerja asing di sana." Sahut Ria, menyedot minumannya.

Alle dan Ria ini berbeda Divisi, Ria berada di Divisi Ketenagakerjaan, makanya langsung tahu soal perpindahan pekerja ini.

"Dari sini, dong?" Tanya Alle, bingung.

"Iya. Mas Ibra bilang, katanya, kak Ian sengaja ngurangin pekerja asing di sana, karna ya itu, masalah di perusahaan sana 'kan lebih banyak karna orang dalam. Takut keulang lagi terus bikin kecewa, makanya pekerja asing yang ada di sana dikurangin, terus nanti ambil yang ada di perusahaan utama. Itu juga setelah papi Yuan, mas Jo, kak Ian sama mas Ibra diskusi panjang soal pemindahan karyawan ini." Jelas Naura.

"Diskusi apa?" Tanya Ria.

"Ya diskusi. 'Kan, coba kalian bayangin nih, ya.. Mereka transfer orang-orang yang kerja di kantor utama ke Kanada, otomatis kantor utama bakal kekurangan pekerja, dong?" Tanya Naura, menatap dua sahabatnya bergantian sambil mengunyah macaroon nya.

RaguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang