💙🤍
Kim Namjoon, dosen berusia 35 tahun itu sedang duduk di pojok dekat podium. Mengamati salah satu mahasiswanya yang sedang presentasi tugas mengenai lukisan favorit. Tampak Namjoon memberikan penilaian sangat objektif dari penyajian, penyampaian, sistematika bahasa, dan sikap. Beberapa mahasiswa juga sudah selesai persentasi di depan kelas dengan membawa pigura lukisan berupa ukuran yang berbeda-beda.
"Selanjutnya Park Jimin." Namjoon memanggil nama mahasiswa yang akan persentasi di daftar buku hadir urutan paling akhir. Kemudian, seorang lelaki bersurai abu-abu bangkit dari bangku dan melangkah menuju podium sembari membawa pigura berukuran 25x35cm yang dipeluknya. Sudah tersedia papan lukisan dan Jimin menaruhnya di sana. Terpampanglah lukisan favorit milik Jimin yang mengundang gelak tawa semua mahasiswa. Meramaikan suasana kelas yang tadinya tegang menjadi sedikit mencair.
"Sssttt..." Namjoon mengendalikan kelas hingga semua mahasiswa pun diam, "Tolong dengarkan persentasi dari teman kita ini. Silakan, Park Jimin."
"Terima kasih, Seonsaengnim." Jimin sedikit berbungkuk pada Namjoon lalu beralih memandangi semua mahasiswa yang menatap penasaran, "Saya membawa lukisan favorit oleh seniman V."
Namjoon menegakkan tubuh terlihat tertarik untuk mendengarkan penjelasan dari mahasiwa yang satu ini. Ketika mahasiswa lain membawa lukisan yang sudah biasa, seperti Monalisa, The Starry Night, The Last Supper, Creation of Adam, dan sebagainya yang berasal dari pelukis asing. Baru kali ini, ada mahasiswa membawakan lukisan dari seniman dalam negeri yang bahkan sudah tak tereskpos selama dua puluh tahun. Malah lukisan tersebut dari seniman yang juga menjadi favorit Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
Fanfiction(END - Vrene) Blue and Grey: "I just wanna be happier." ... Karir Bae Joohyun sebagai seorang Idol menjadi hancur dikarenakan skandal tak bertanggung jawab membuat hidupnya yang baik-baik saja, kini berantakan; mendapatkan fitnah, komentar pedas dar...