Soulmate (🐧x🐕)

5K 275 44
                                    

Jake sudah siap dengan parfum favoritnya. Hari ini misa pertama setelah sekian lama gereja ditutup karena penyebaran covid-19.

"God, i Miss father and sister so much." Jake bermonolog depan cermin.

"Lo ga kangen gua gitu?" Sunghoon, sahabatnya, main masuk kamar.

"Tanpa ke gereja, tiap hari Lo juga nyanyi." Jake memutar mata malas menanggapi Sunghoon yang berprofesi sebagai penyanyi merangkap pianis gereja.

"Its for our gratitude to our God, Jakey."

"I know but every day you sing Along, i got bored you know."

Sunghoon hanya menggeleng, ikut bersiap bersama sahabatnya itu.

"Jake Shim, Park Sunghoon! OMG, long time no see." Yeonjun selaku pastor di gereja kecil pulau itu, tersenyum lebar menyambut para jemaat yang antusias mengikuti misa pagi.

"Father! Glad to see you again." Jake lompat lompat kecil.

"Apa kalian siap menyambut natal dengan puji-pujian?" Yeonjun mempersilakan Jake dan Sunghoon masuk ke gereja.

"Kalian tau, selama gereja ditutup, tempat ini jadi sedikit berantakan, aku dan para sister perlu berbenah banyak untuk dekorasi natal-

Dan beberapa orang bilang di sini ada penampakan." Yeonjun berdeham kencang.

"Ma-maksudmu di sini jadi sarang hantu, father?" Jake meneguk ludah.

"Ya, tapi itu hanya rumor, yang aku temukan di sini hanya, kau tau, hewan-hewan tak lazim dan tumpukan debu."

"Oh come on have a seat. We live in Aussie, a Scorpio or spider wouldn't hurt us."

"Kau bisa memimpin pujian untuk natal kan Sunghoon?"

"Tentu saja, father."

Sunghoon bernyanyi memimpin nyanyian white winter hymnal sebagai penutup puji-pujian. Jemarinya lihai menari di atas tuts piano, dan Jake sangat menikmati pertunjukkan syahdu ini.

"I was following the pack, all swallowed in their coats
With scarves of red tied 'round their throats
To keep their little heads from falling in the snow-"

Tiba-tiba saja nadanya sumbang, dan Sunghoon berhenti mengetuk tuts. Sunghoon jatuh berdebum di atas karpet. Jake panik, ia langsung bangkit dan membelah jemaah lain yang mengerubungi Sunghoon.

Tapi hal yang sama juga menimpa Jake. Ia hilang kesadaran tepat saat tangannya menyentuh Sunghoon.

"Ugh! Sakit banget." Jake mengeluh, memegangi kepalanya yang berdenyut hebat.

"God thank you! Kalian gapapa?" Yeonjun khawatir.

"Ini di mana? Mana Sunghoon?"

"Klinik gereja, Sunghoon belum bangun." Yeonjun membuka tirai pemisah antara Jake dan Sunghoon.

"Aku akan memberi tahu orang tua kalian dan juga sister untuk membuatkan sup hangat." Yeonjun keluar ruangan, menutup pintu rapat.

Jake menghadapkan badannya ke Sunghoon, merasakan keganjilan pada dirinya, apa yang baru saja terjadi, ia tidak mengerti.

Jake tenggelam dalam lamunan sambil terus menatap Sunghoon yang tertidur damai.

"Hari ini kau bertemu lagi dengannya, Julia." Sebuah suara wanita, terlintas begitu saja di kepala Jake.

Jake merinding, ia takut, jangan bilang kalau penampakan di gereja itu benar, ia tak mau mati muda.

Jake merasa pusing hebat dan badannya tak terkendali, seperti ada sesuatu yang mencoba merasukinya.

Lil' Aussie Boy [All X Jake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang