Lil' Aussie Boy [All X Jake]

Kesempatan (🦌x🐕)

"Jadi begitu ceritanya, kamu bisa kan ngajarinnya?" Bunda Shim terus nyerocos perihal Jake yang selalu dapat nilai anjlok di mapel MTK.

"Heeseung coba dulu, bunda."

"Aduh, terima kasih! Beruntung banget Lee punya anak kaya kamu." Bunda Shim mengelus-elus kepala anak dari tetangganya itu.

Heeseung baru saja menginjak kuliah semester 4. Prestasi dan ketampanannya itu selalu jadi buah bibir ibu-ibu komplek yang belanja sayur.

Sampai akhirnya bunda Shim meminta Heeseung untuk jadi tutor MTK Jake, tentu saja dengan sepertujuan mama Lee.

"Jake pulang! Loh ka Hee tumben main ke sini?"

"Bukan main Jake, mulai hari ini Heeseung jadi tutor kamu. Belajar yang bener!" Bunda Shim ngomel.

"Bundaaa, udah berapa kali Jake bilang? Jake ga butuh." Bibir Jake mengerucut lucu.

"Ga boleh gitu! Cepet ganti baju, terus belajar. Bunda ga mau tau pokonya nilai kamu harus minimal KKM!"

"Iyaaa!" Jake mendengus dan langsung ke kamarnya di lantai atas. Heeseung mengikutinya dari belakang.

"Maaf ya kak, jadi harus repot ngajarin." Jake berkata sambil mencopot kemejanya, berganti dengan kaus.

"Gapapa ko, lagian kamu udah mau lulus SMA, sayang uang kalo ke Ganesh*"

Jake tersenyum miris. Sebenarnya dia tidak bodoh hanya malas saja. Dirinya merasa lebih berbakat di bidang seni dari pada berhadapan dengan angka.

Heeseung duduk di pinggiran kasur memperhatikan Jake yang sekarang berganti celana. Padahal sama-sama lelaki tapi kenapa pantat Jake semok banget ya?

Heeseung jadi pengen megang.

Astaga.

Heeseung langsung ngalihin pandangan. Kuat-kuatin diri supaya juniornya ga tegak.

"Yu, kak aku udah siap." Jake duduk lesehan di meja kecil dia mengeluarkan bukunya.

"Udah belajar sampe mana?"

"Bab integral."

"Ini tinggal kamu subtitusi fungsinya sesuai soal-

Misal.." Heeseung menjelaskan materi secara perlahan, Jake mangut aja. Iya dulu aja, soal paham ga paham belakangan.

"Nah gitu, coba sekarang kerjain soal yang ini."

Heeseung menuliskan 3 contoh soal diurut dari tingkat kesulitannya.

Jake mengerjakan soal pertama dengan mudah. Heeseung membaca-baca buku paket, tak sadar kalau Jake malah tertidur.

Heeseung menoel-noel pipi Jake, gemas sekali.

"Aduh maaf aku kayanya kecapean." Jake terbangun mengucek matanya.

"Gapapa kamu udah lumayan bisa juga, lanjut tidur aja." Heeseung menepuk-nepuk kasur.

"Nanti kalo kakak keluar kamar, bunda curiga aku ga belajar."

"Yaudah saya stay di sini."

"Ikut tidur aja yu." Jake menuntun Heeseung ke kasur. Mereka baring berhadapan.

Jake langsung tertidur lagi. Heeseung memperhatikan lekuk wajah Jake, bulu mata panjang, hidung mancung, bibir merah tebal.

Tanpa sadar Heeseung mendekati wajah Jake, mengecup bibirnya. Heeseung menjauh dan mengecup lagi, berkali-kali. Jake sama sekali tidak terganggu dalam tidurnya. Heeseung mulai berani, dia melumat bibir bawah Jake. Menghisapnya perlahan. Bibir atasnya juga.

Heeseung menjilat sudut bibir Jake hati-hati, dan saat bilah bibir Jake terbuka sedikit, Heeseung menyelipkan lidahnya masuk.

Rongga mulut Jake hangat. Napasnya yang terhembus dari hidung juga sama hangatnya.

Heeseung membelit lidah Jake dengan lidahnya perlahan.

"Hnnngghh, hmmmh.." Jake mendesah pelan di tengah tidurnya. Ada bunyi kecipak saat Jake bergerak lembut.

Heeseung langsung menjauh. Sadar jika Jake bisa saja tak menyukainya.

Tapi diluar dugaan Jake malah menjulurkan lidah dan menatap Heeseung sayu,

"Kak, lagi-

Tapi pelan-pelan takut ketauan bunda."

Heeseung benar-benar dapat jackpot.

"Gimana? Jake bisa ngikutin penjelasannya?" Tanya bunda Shim pada Heeseung saat makan malam bersama keluarga Shim.

"Bisa bund, ka Hee hebat ko ngajarinnya, Jake ketagihan."

"Bagus deh! Kalo gitu Heeseung bunda rekrut jadi tutornya Jake sampe lulus ya!" Bunda Shim senang.

"Iya bunda." Heeseung dan Jake tersenyum penuh arti.

Jake rasa dia bukan hanya akan belajar matematika dengan kak Heeseung-nya ini.

Hawwo ini part request dari @fluffyjake

Semoga suka^^ ❤️