Owner (🦊x🐕)

4.4K 306 21
                                    

"KIM SEONWOO!" bentak Niki-sensei, saat melihat Seonwoo atau yang biasa dipanggil Sunoo, salah satu muridnya mengendap-endap memasuki kelas dari jendela.

"Terlambat lagi, huh? dan ini lantai tiga, jangan coba-coba untuk parkour lagi! kalau terpeleset bisa mati kamu!"

Sunoo hanya menggidikkan bahu. Niki-sensei sudah memperingatinya ribuan kali akan masalah lainnya, seperti berkelahi dengan teman, tindikkan di atas alis dan di lidah Sunoo, hingga cara bicaranya yang kasar dan nyelekit.

Tapi muridnya ini tetap tidak bisa dikompromi. Guru lain bahkan sudah menyerah. Hanya Niki yang sedikit peduli karena nilai akademi Sunoo yang terbilang sangat baik.

"Contohlah, Jake. Tidak hanya otaknya yang cerdas, kelakuannya juga sangat baik."  Jake tersenyum menanggapi Niki-sensei.

Sunoo mendudukkan diri dibangkunya, mengistirahatkan kedua kakinya di atas meja.

"This world is kind of shit. I don't need to wear a mask just to fulfill your wish." Sunoo meludah ke samping, lebih tepatnya ke arah Jake yang duduk di sebelahnya. Niki hanya bisa ngelus dada.

Saat istirahat makan siang, Jake sangat ingin pergi ke tempat sepi. Jake yang notabenenya seorang introvert membutuhkan ketenangan jiwa setelah harga dirinya dijatuhkan oleh Sunoo.

Tadinya Jake ingin ke perpus tapi setelah dipikir-pikir di perpus tidak boleh makan, maka ia pergi ke taman samping sekolah. Selain areanya luas dan banyak pohon rindang di sana ia bisa tidur siang. Ia membawa kotak bekal dan buku fisikanya, berlari kecil dikoridor hingga ke taman dengan senandung gembira.

"Ck, udah gua bilang itu bukan urusan gua!"

"Ga usah ngelak Lo juga temennya! Udah hajar aja!"

Samar-samar Jake mendengar keributan. Ia dengan cepat bersembunyi di balik salah satu pohon dan mengintip. Ia melihat Sunoo dikepung oleh segerombol anak sekolah lain.

Mereka mengeroyok Sunoo, melempar batu dan kepalan, melepas tendangan juga berusaha menahan gerakan Sunoo.

Tapi Sunoo sangat lincah. Ia menghindar dengan gesit, dan di saat terakhir Sunoo berhasil menonjok rahang salah satu lawannya. Teman-temannya yang lain bersiap menghantam Sunoo, tapi Sunoo lebih dulu memanjat pohon. Tinggi sekali sampai-sampai lawannya tidak bisa mengejar.

Di atas dahan yang besar Sunoo menggeram, dan Jake bisa melihat matanya berubah hijau. Sekejap Jake terkesima. Jake disadarkan teriakan heboh geng anak sekolah itu dengan mengatakan 'Pengecut!' dan 'kami akan datang lagi, bersiaplah'.

Jake baru saja menengadah ketika menemukan Sunoo sudah hilang dari atas dahan yang tadi.

Jake rebahan di bawah pohon beringin setelah makan bekalnya. Kalau kata orang beringin itu angker, Jake sih masa bodoh. Kalau ada hantu ya tinggal lari.

Baru saja punya pikiran begitu, sebuah suara mengusik Jake. Gemerisik dedaunan dan langkah kaki menakutinya. Langkah itu semakin dekat tapi Jake tidak melihat siapapun.

"Miaw!"

"AAAA BUNDA! TOLONG AKU!" saking takutnya Jake sampai jatuh terduduk, ia jongkok dan memeluk kakinya. Mirip bocah.

"Miaw!" Lagi-lagi kucing itu mengeong, mendekatkan diri pada Jake, hingga Jake tidak takut lagi. Jake mengelus kucing Oren bermata hijau itu.

Jake sadar kucing itu terluka mungkin habis cakar-cakaran dengan kucing lain.

"Kamu telat datangnya, makananku sudah habis. Tapi besok aku bakal ke sini lagi. Kita makan sama-sama." Jake tersenyum dan mengarahkan jari kelingkingnya.

Lil' Aussie Boy [All X Jake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang