"Selamat datang di Candy-candy, mau pesan apa hari ini?" Jake tersenyum pada pelanggannya. Pria paruh baya yang selalu curi-curi pandang saat Jake bekerja.
"I want to order mango cheesecake, chocolate milkshake, Apple pie and your sweetest smile, please, Jake." Pria berjas rapi dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya itu mengedipkan mata, menggoda Jake.
'Jangan lagi.' batin Jake. Pasalnya pria di hadapannya ini merupakan tipe pria yang digilai banyak orang. Lihat saja sekarang pegawai yang bekerja sudah mulai oleng karena senyum tampan si pelanggan.
Semua, minus Jake.
Jake hanya bisa maklum, terlampau biasa meladeni pelanggannya yang kelakuannya macam buaya ini.
"Baiklah, totalnya jadi $32.00. Di mana Anda akan duduk?" Jake bertanya dari balik meja kasir.
"Di sebelahmu. Di pelaminan."
Jake kepalang kesal. Dia menyeringai mengerikan.
"Smoking area, meja nomor 1."
"Baiklah silakan ditunggu."
Jake membawakan senampan pesanan pelanggannya itu ke smoking area. Padahal Jake membenci asap roko, tapi sepertinya hari ini adalah pengecualian, karena di area tersebut hanya ditempati satu orang.
"Eomma sudahlah. Aku ini sudah besar. Aku tau apa yang aku lakukan."
Samar-samar Jake dapat mendengar suara pelanggannya sedang melakukan panggilan.
"Eomma tau kau sangat menyukai anak-anak, Jaehyun-ah. Tidak ada salahnya mendatangi calon pacarmu lebih awal, kan?"
'Ahh perjodohan' Jake mangut-mangut, membayangkan si pelanggan suatu hari nanti mungkin akan mengunjungi cafenya bersama istri dan anak digendongnya.
Jake terkikik, mungkin saja Jake akan merindukan candaan buaya pelanggannya ini tapi ia rasa itu justru yang terbaik. Tapi entah kenapa hatinya merasa tercubit.
Jake tau pria bernama Jaehyun ini hanya sekedar menggodanya. Jake tidak bisa berharap lebih. Apa jadinya jika pelanggannya ini tau kalau Jake adalah homoseksual yang belum mendapat pasangan?
Jangan biarkan ekspektasi Jake melambung ke awan.
"Jangan seperti itu eomma. Eomma tau kan aku tak pernah tertarik dengan gadis? Saat ini aku sedang senang mengunjungi seorang pelayan cafe. Namanya Jake. Ia lelaki yang sangat manis. Kapan-kapan akan aku bawa ke rumah." Jelas Jaehyun panjang lebar.
"Aigo, putra eomma benar-benar sudah besar. Ya sudahlah lakukan apa yang membuatmu bahagia. Asalkan eomma dapat cucu." Sang eomma terkikik, senang saat mengetahui anak semata wayangnya itu jatuh hati.
"Satu lagi, Jaehyun-ah. Saengil chukkae. Lekaslah pulang bawa Jake-ssi ke hadapanku dan appamu."
Jaehyun tertawa.
"Nde, eomma." Jaehyun memutus panggilan duluan. Jake berdiri di belakang Jaehyun, kikuk karena Jaehyun menyadari keberadaannya.
"Saengil chukka hamnida, Jaehyun-ssi." Ucap Jake malu-malu. Ia masih mengingat jelas bagaimana percakapan telepon Jaehyun dengan ibunya.
"Adakah sesuatu yang anda inginkan dari menu kami? Kebetulan ini juga hari valentine, kami dapat menghidangkan menu spesial untuk ulang tahun anda." Jake gugup dalam hatinya.
Jaehyun menggeleng.
"Kalau ada sesuatu yang spesial sebagai hadiahku, aku ingin kamu-
Apakah kamu mau menemaniku kencan malam ini?"
Jake sangat malu dan senang, semoga pilihannya ini tak salah.
Halo request kali ini dari vhirana
Semoga suka yaa ✨❤️
Bayangin kalo ke resto/cafe pelayannya macam ini:
Bayangin aja dulu, pingsannya belakangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil' Aussie Boy [All X Jake]
Fanfiction❗Follow authornya dulu❗ ❗Voment❗ Oneshot Everyone x Jake, dengan berbagai genre. 🐈🦌🦅🐧🦊🐆 X 🐕 Ft. Stray Kids, NCT, and BTS members. ❗BxB ❗Rate T - 🔞 ❗Jake Bottom ❗Emoticons is subtitute for pairing name ❗Open request ❗Request granted? Follow m...