Good Place (🐥x🐕)🔞

10.9K 308 104
                                    

"Nak, kamu sudah besar, tidak ingin cari pacar?"

Felix anak semata wayangnya hanya mendengus. Nyonya besar tau Felix penyendiri dan Hikikomori.

"Tiga tahun dari sekarang kamu harus sudah menguasai manajemen perusahaan. Seluruh aset papi dan mami akan jatuh ke tanganmu. Jangan sampai pilih pasangan yang salah, nak." Tuan besar membenarkan. Felix benci sarapan dengan keluarganya.

Lusa kemudian nyonya dan tuan memanggil Felix ke taman belakang. Felix yang sedang main switch protes karena kalah. Tapi mau tak mau sebagai anak berbakti Felix tetap pergi ke taman.

"Nak, kemarilah." Nyonya tersenyum diikuti tuan di sebelahnya. Felix duduk diantara orang tuanya. Di hadapan mereka kini ada 3 gadis cantik. Berpakaian seperti aristokrat, dengan gaun anggun dan sanggul menawan.

Sangat berbanding terbalik dengan Felix yang hanya menggunakan vest dan celana sontog. Meski begitu tidak mengurangi kadar tampan Felix.

Nyonya bicara panjang lebar, mengenalkan satu persatu dan kelebihan gadis-gadis itu. Namun sayangnya Felix masih belum bisa memutuskan.

Perhatiannya hanya tersita pada satu orang.

Setelah semua orang pulang, Felix memanggil Sebastian, kepala pelayan di mansionnya.

Felix menunjukkan seorang lelaki berjas yang datang bersama salah seorang gadis tadi.

"Dia Shim Jaeyoon, tuan. Apa dia melakukan sesuatu yang menyinggung anda? Apa lebih baik saya susun jadwal pertemuan dengan nona Winter, majikannya Shim Jaeyoon?"

"Tidak perlu Sebastian. Aku hanya perlu data personalnya, berikan secepatnya."

Malam itu, Felix pergi ke apartemen sederhana. Dari informasi Sebastian, Jaeyoon atau yang akrab disapa Jake tidak tinggal di mansion majikannya.

Felix turun dari mobilnya dan langsung menuju kamar Jake.

Felix mengetuk pintu dengan tak sabaran.

"Ya sebentar." Jake pemuda itu baru saja selesai mandi. Masih mengenakan handuk jubahnya ia berlari membuka pintu.

Felix dihadapannya menelan ludah susah payah. Karena Jake diam saja Felix inisiatif untuk masuk ke ruang tengah dan duduk di sofa dengan tak tau malunya.

"Tu-tuan muda, apa ada yang bisa saya bantu? Apakah tuan ada perlu dengan nona Winter?"

Sambil curi curi pandang, Felix menggeleng.

"Tunggu sebentar akan saya siapkan minum."

Felix menahan lengan Jake dan membantingnya ke sofa, menindih Jake.

"Aku tidak pernah berkencan. Tidak punya pengalaman. Bisa ajarkan aku?"

Jake gugup. Meski Felix sedikit lebih pendek darinya, tapi aura dominasi Felix sangat kuat.

"Ba-baik. Akan saya beritahu dasar dasar untuk menaklukan hati seseorang, tuan." Jake senang bisa membantu Felix yang mengincar majikannya ini.

Esok paginya Jake dan Felix janji bertemu di pusat perbelanjaan. Jake memberikan tips dan trik untuk menyenangkan hati wanita.

Tapi Felix terlihat tidak puas. Ia menarik Jake untuk masuk ke sebuah butik ternama dan menyuruh Jake memilih apa saja.

Jake antusias. Ia sangat hapal bagaimana ukuran tubuh majikannya sehingga ia lebih fokus memilih gaun-gaun yang selaras dengan tone kulit nona Winter. Jake memilih 5 setel sekaligus.

"Kenapa sedikit? Pilih lagi yang bagus. Dan apa ini, roknya kurang pendek."

Jake heran. Ini ukuran paling sesuai untuk nonanya.

Lil' Aussie Boy [All X Jake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang