Sekarang Cousin Zone hadir dengan cerita yang lebih segar. Setelah beberapa tahun lalu aku hapus karena suatu alasan, dan sekarang pasca hiatus cerita ini hadir dengan wajah baru.
*^^*
Selamat membaca 😘
*^^*
"Hey, Buddy, satu kelas lagi kita." Dengan wajah sumringah Lingga memasuki kelas sambil menyapa teman karibnya yang sudah duduk di bangku ketiga paling tengah. Menurutnya, tempat duduk strategis yang jarang menjadi pusat perhatian guru. Ziyan—teman lingga—memang sengaja datang lebih awal agar dapat duduk di tempat itu.
Ziyan menyambutnya dengan kepalan tangan, mengajak tos.
"Finally, kita sekarang punya adek kelas," ucap Lingga bahagia, setelah mantap duduk di samping Ziyan. "Pokoknya, tahun ini gue harus dapet cewek adek kelas," sambungnya ambisius.
"Lo mau sekolah atau mau cari cewek?" Ziyan menimpali, matanya masih fokus menatap layar ponsel, menonton film favoritnya.
"Sekolah juga dong, sambil menyelam minum air, gitu." Lingga mendelik ke Ziyan. "Lah, elo. Mau sekolah atau mau nonton film?" Lingga balik memberi pertanyaan telak pada teman karibnya.
"Sambil menyelam minum air juga," sahut Ziyan santai.
"Hati-hati, keselek lo."
Ziyan tidak menjawab lagi.
Merasa menang debat, Lingga bersiul sembari memerhatikan sekeliling. Beberapa teman sekelasnya waktu kelas sepuluh juga berada di kelas yang sama dengannya. Setelah beberapa saat mengamati, sorot matanya berhenti pada satu titik. Sosok seorang cewek, dengan rambut sebahu baru saja memasuki kelas.
"Putih, manis," decaknya dengan mulut yang terbuka. Lalat satu genggam pun sepertinya bisa masuk ke sana.
Masih fokus melihat layar ponsel, Ziyan membeo ucapan Lingga, "Putih? Manis? Tahu dicocolin gula, maksud lo?"
Masih tidak mengerjap dan enggan bersuara, kedua tangan Lingga meraih kepala temannya itu, memaksanya mengalihkan pandangan ke arah pemandangan indah di depan. Sontak, Ziyan pun ikut terpana. Sambil menggeleng-geleng, dia ikutan berdecak, "Gue nggak nyangka, ada bidadari masuk ke kelas sebelas IPS-2."
"Gue nggak nyangka, ternyata ada tahu dicocolin gula satu angkatan sama kita dan ... gue baru tahu sekarang?" ucap Lingga tidak percaya, dia masih tidak melepas pandangannya. "Gue nggak jadi incer adek kelas deh ni," lanjutnya.
"Ini sih bukan tahu dicocolin gula, Ngga, tapi, ice cream rasa vanila. Putih, manis, segerrrr," Ziyan menenggak salivanya, membantah ucapan Lingga. Sambil menerawang, membayangkan kelezatan ice cream rasa vanila kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin Zone [SEDANG REVISI]
Roman pour AdolescentsPerjuangan Lingga dan Ziyan untuk merebutkan hati Adelin semakin sengit. Berbagai challenge yang diberikan Adelin sudah mereka jalani. Demi memenangkan beberapa challenge, Lingga meminta bantuan sepupunya, Erin. Seiring berjalannya waktu, tanpa dis...