Prolog

12 2 0
                                    

"Mama, bagaimana mungkin kalian meninggalkanku sendiri untuk melakukan ini?" Setetes air menggenang di pualam berwarna hitam itu, perlahan membanjiri wajah ayu nan rupawan sang gadis.

Tangan halus dari yang lebih tua membelai wajahnya. Menenangkan agar tak lagi menangis. Wajah pucat di depannya itu tersenyum penuh bahagia walau nafas kehidupan tampak akan hilang sebentar lagi.

"Sayang, mama percaya padamu kok. Tak usah terlalu memaksa dirimu karena nanti semuanya akan berjalan sesuai takdir. Mama harap kau akan selalu dilindungi." Wajah cantik itu perlahan menghitam, menjadi abu. Terbang bersama angin sambil membawa semua kesedihan Claudia.

Gadis itu, Claudia Damanta. Bersumpah atas darah terkutuk yang mengalir di nadinya. Namun, belum sempat sumpah diucap. Kesadarannya pergi bersama siluet berwarna biru langit yang tertangkap matanya.

Is It Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang