Anak dengan Sepupuku akan aku repost sampai tamat persatu part setiap harinya....😊
****
Maaf banyak typoHappy reading
Icha tidak menyangka jalan hidupnya akan seperti ini. Icha juga tidak menyangka, kalau apa yang terjadi pada hidupnya beberapa saat yang lalu, Icha yang berlari menuju toilet sampai menabrak acak orang yang jalan di depannya setelah Icha mendengar ucapan menyakitkan untuk dirinya bak adegan yang ada di sinetron yang pernah Icha nonton.
Dan Icha menangis hebat di depan cermin setelah beberapa kali mengguyur wajahnya dengan air segar yang mengalir dari keran.
Bahkan sudah 15 menit berlalu, Icha mengurung dirinya di sini, di dalam toilet perempuan yang untungnya tidak terlalu rame. Hanya ada beberapa orang yang masuk untuk merapikan riasan mereka lalu keluar dengan tatapan penuh tanya melihat dirinya yang menangis.
Dan Icha merutuk. Kenapa air matanya tidak berhenti mengalir. Padahal berkali-kali sudah Icha coba menghapus air matanya dan mendongak agar air matanya tidak mengalir lagi. Tapi, tetap saja mengalir hingga saat ini.
"Sial! Please, jangan nangis lagi, Ca.!!!"Ucap Icha geram.
Di saat Icha ingin menyeka air matanya yang mengalir dalam diam, urung di saat ponsel yang ada di depannya kembali berbunyi. Ponsel yang sudah Icha abaikan 15 menit lamanya dan ponselnya yang selalu ada panggilan masuk dan chat sejak 7 menit yang lalu.
Dan karena masih berdering, Icha mengambil cepat ponselnya, tapi dalam waktu seperkian detik, di saat Icha melihat siapa pemanggilnya saat ini, Icha reflek kembali meletakkan ponselnya dengan kasar di atas westafel...
"Kak Evan..."Ucap Icha nama Evan dengan bibir yang gemetar.
Sakit hati Icha di saat bayangan wajah Evan dengan raut seriusnya; mengejeknya, menghina fisiknya 15 menit yang lalu, menari bagai kaset rusak dalam otak, kedua mata dan hati Icha saat ini.
Tapi, di saat Icha sadar akan satu hal. Ia yang tidak angkat atau balas chat Evan. Evan atau Kak Rania akan mencarinya ke toilet ini. Memikirkan itu semua, membuat tubuh Icha menegang kaku.
Tidak! Kak Evan atau Kak Rania tidak boleh melihatnya saat ini. Penampilannya sangat kacau. Kedua matanya memerah dan bengkak. Suaranya bahkan terdengar sangat serak. Kedua orang itu tidak boleh tahu, kalau Icha mendengar ejekan dan hinaan dari Evan untuk dirinya tadi. Tidak boleh.
Dan dalam waktu seperkian detik, ponsel sudah ada dalam genggaman Icha. Dengan tangan gemetar. Icha membuka pesan yang berasal dari Kak Evan.
Ada 10 pesan yang masuk dari Kak Evan.
Ica
Icha
Kamu dimana?
Icha kamu dimana, sialan!
Fuck!
Kamu dimana, Icha!
.
.
.
.Anjing, kamu dimana?Sakit hati Icha membaca pesan terakhir dari Kak Evan.
"Aku bukan anjing...."Ucap Icha sedih.
Dan Icha denga tangan gemetar, segera membalas pesan Kak Evan yang mumpung sedang onlen wa-nya.
Maaf, Aku nginap di rumah temanku, pulang besok pagi, Kak Evan ....
Rasanya Icha tidak sanggup melihat wajah Evan lagi Membuat Icha memutuskan akan menginap di hotel malam ini.
Sedangkan Evan yang sudah kesal sedari tadi, masih di tempat duduk dan meja yang sama mengumpat akan kelakuan sialan dan tak sopan adik sepupunya.
Apalagi Rania. Rasanya jantung Rania ingin meledak pada Icha gadis kampung dan jelek yang sudah membuat ia menunggu bagai orang gila dengan Evan.
Kapok Rania sok baik dan ramah pada cewek kampung itu.
Sumpah, Rania sangat kapok!
*****
Icha menatap gugup bangunan dua tingkat yang ada di depannya. Kedua matanya juga, melirik kiri kanan, untuk melihat keadaan. Dan sepi. Wajar sepi, siang ini sangat terik dan panas. Penjaga apotik, ada 3 orang di depan sana, dua perempuan dan satu orang laki-laki.
Ya, Icha saat ini sedang berdiri di depan apotik yang buka 24 jam. Icha ingin ke sana, tapi Icha ragu dan takut.
Icha juga merasa malu pada 3 orang penjaga apotik di depan sana.
Dan andai Icha beli obat biasa, mungkin Icha tidak akan malu. Tapi, Icha akan membeli obat....
"Ah, ngapain malu. Mereka nggak kenal kamu, Ca..."Ucap Icha pelan.
Dan Icha terlihat menarik nafas panjang lalu di hembuskan dengan perlahan oleh Icha. Dengan langkah lebar, Icha masuk ke dalam apotik itu.
Kedatangan Icha di sambut ramah oleh para penjaga apotik itu.
"Ada yang bisa kita bantu, kak? Kakak dari tadi terlihat kebingungan di luar..."
Icha menelan ludahnya kasar mendengar pertanyaan penjaga apotik di atas.
Kepala Icha juga mengangguk pelan.
"Saya... saya ingin beli obat Kb..."Ucap Icha pada akhirnya dengan lancar dan tegas.
"Oh, obat Kb. Yang jenis Apa Kak? Yang Kb 1 bulan, 3 bulan atau pil after dan before...."
"Pil maksudnya kak. Yang 1 papan after dan 1 papan before Ml...."Ucap Icha tersendat dan jantung Icha rasanya mau meledak di saat Icha mendapat anggukan paham dari penjaga apotik di depannya.
Dan detik ini, di dalam kamar hotelnya... kedua lutut Icha gemetar hebat. Keringat dingin membasahi dalam sekejap tubuh mungil Icha di saat Icha melihat ada 6 pil yang ada di atas tapak tangannya saat ini. Kedua mata Icha juga terlihat berkaca-kaca.
"Aku berjanji, apabila aku tidak hamil karena kejadian semalam, sampai mati, aku tidak sudi menginjakkan kaki ke rumah Kak Evan lagi. Aku juga janji, akan ku buat Evan menyesal sudah menghina fisikku, membuat hidupku hancur seperti saat ini, laki-laki sialan itu akan bertekuk lutut di depanku, dan aku tak akan sudi padanya,walau dia memohon dan walau dia adalah saudara sepupuku, aku nggak akan sudi..."
"Maaf, dan tolong, jangan hadir di perutku. Di lahirkan olehku, kamu hanya akan menderita, Nak. Tolong, jangan hadir dalam rahimku...."Bisik icha dengan nada penuh harapan.
Dan dalam waktu 4 detik, 6 pil kb yang ada di tangan Icha sudah masuk ke dalam mulut dan perut Icha.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK DENGAN SEPUPUKU!
RomanceIcha sangat menyesal pergi liburan tahun baru di rumah Ua nya. Bagaimana tidak menyesal, di malam tahun baru, di saat semua orang tidak ada di rumah, hanya ada Icha dengan Kakak sepupunya, Evan. Icha... Icha malah di nodai oleh Kak Evan, kakak sepu...