Nyemplung.

2 2 0
                                    

Hi hallo,annyeong!

Sebelumnya aku minta maap ya, uda jarang up karna lagi banyak beban hidup yang menguras tenaga.

Jadi tolong maapin aing.

Gausa bertele- tele jadi cekidot.

Are you ready?.

Go!

Com berangkat!!.

________________

'Ehem'.

Shelina yang sedang asik mencelupkan kakinya tiba tiba dikejutkan oleh deheman dari seseorang, ia melototkan mata karena kaget.

Membalikkan punggungnya tanpa berdiri. Matanya melihat kebawah dilihatnya sebuah kaki jenjang dan berurat.

Perlahan mata itu naik keatas melihat manusia didepannya ini. Pinggangnya sampai paha tertutupi oleh boxer IRON MAN kartun ciptaan MARVEL.

"Ih, lucu."

-Boxer Samudra, senggol dong.-

(Bukan sembarang Boxer, sekali mata melihat jantungmu berdetak. Tapi bukan serangan jantung.)


Mendongak keatas untuk melihat lagi. Matanya membulat saat bertepatan dengan perut kotak seperti roti sobek yang biasanya ia makan ketika berangkat kerja dengan harga Rp. 15.500 itu, tapi yang rasa coklat keju.

Hadueh.. jadi pengen Samudra, eh roti maksudnya.

Mulutnya menganga dan terkejut lagi. Oh my dragon dragon. Apa ini? Manusia setengah suamiku kah? eh.

"Subhanallah! peyutnya ada rotinya." lirihnya.

"Ehem.." dehem Samudra lagi karena ia risih dilihat sebegitu intens apalagi gadis ini melihat perutnya tanpa mengedipkan mata.

Shelina berdiri dari duduknya tadi, ia melipat bibir atas dan bibir bawahnya kedalam.

"Bismillah dengan izin mama papa yang udah ngga ada, hamba ikhlas mendapat suami seperti ini Yaallah." gumamnya.

Menyilangkan kedua tangan lurus sambil ngeratkan tautan tangannya dengan senyum malu malu. ingin rasanya berteriak namun itu hanya keberanian yang hanya fiktif belaka.

'Ini beneran gak mimpikan? ah cepet banget ketemu jodohnya ih! padahal aku ngga minta ditemuin sekarang.. ngga apalah kalo jodohnya modelan gini. Aaaa ngga kuadd!!! tolongin!'. jeritnya dalam hati.

Matanya mengerjap dua kali dengan menaruh kedua tangan yang masih basah dikedua sisi pipi.

"Dingin ih, berarti aku gak mimpi kan ya?"

Shelina masih menatap orang didepannya yang tingginya gak kira kira. Dia aja hanya sebatas dadanya.

"Hai?." sapanya dulu.

Yang disapa hanya diam dengan memperhatikan apa yang dilakukan gadis didepannya, karena sedari tadi gadis itu tidak bisa diam. Menggoyangkan badan kekiri kanan lah, mengatupkan bibir kedalam sambil kaki kanan menggaruk betis kiri lah dan lain sebagainya.

SAALGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang