makan satu meja

5 2 0
                                    

Hi hallo,anyeong!

Selamat membaca semoga suka.

Are you ready?.

Go!


Com berangkat!!.

________________

"Huh capeknya." ucap perempuan berdaster dengan tangan kiri dipinggang dan tangan kanan masih membolak balik ayam goreng.

Memang sekarang sudah jam 4 sore lebih  tapi Samudra tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Mungkin lagi main sama temennya.

Maju mundur ke kiri kanan mencari bahan lain untuk ia masak sebagai pendamping masakannya sekarang.

Karena ia menyukai pedas maka ia sekarang mengambil beberapa cabai besar dan cabai kecil, bawang putih, bawang merah. Ia akan membuat sambel geprek kesukaannya, tapi ia tidak mencampurkan tomat kedalamnya karena ia tak suka tomat.

"Kak Samudra suka pedes ngga ya? kalo suka biar dia liat aku aja pake rok mini biar hot, buka sitik joss." ucapnya ngawur.

Menggulek bawang-bawangan dan cabe-cabean menjadi satu sambil sesekali melihat kejendela dapur.

"Kak Samudra kok belum pulang ya? eh, nasinya udah mateng ngga sih?." berjalan untuk melihat nasi di rice cooker.

"Udah mateng ternyata."

Mengambil nasi dan dipindahkan ketempat nasi tapi sebelumnya ia menyisahkan untuk para pekerja dirumah ini seperti dirinya karena sebelumnya sudah diberitahu oleh Samudra.

Setelahnya Shelina menuangkan sayur asem di mangkuk berukuran besar dan mengambil piring untuk menaruh ayam goreng yang tadi sudah ia goreng dulu untuk diletakkan di samping nasi.

"Alhamdulillah udah selesai semua. Nyapu udah, ngepel juga udah. Sekarang aku mandi ah." ucapnya lalu bergegas kekamar nya yang berada dibelakang.


🌊🌊🌊


Shelina berjalan menuju dimana kamarnya berada sambil sesekali bernyanyi.

"Tak pernah terbayang akan jadi seperti ini pada akhirnya..."

"Hmmm.. bila memang harus berpisah, aku akan tetap setia.."

Pak Bini yang sedang berjongkok membenarkan motornya pun berkata.

"Waduh enak bener suara neng Shelin." ucap pak Bini sambil menoleh kebelakang.

"Bila bukan in.. eh pak Bini, hehe. Lagi apa pak?." tanya Shelina sambil berjongkok juga dengan tangan kanan menyangga rahangnya di atas lutut.

Setelah kemarin ia mengambil barang barangnya dikos, bukan. Namun dengan bantuan Art Veline dan juga bantuan pak Bini, sekarang ia akrab dengan yang pekerja disini. Orangnya juga asik asik suka bercanda.

"Ini neng bapak benerin mesin motor soalnya olinya bocor."

Shelina yang tak paham hanya mengangguk anggukan kepala sebanyak dua kali.

"Shelina udah masak lho pak.. bapak kalo laper tinggal ambil aja ya. Di meja belakang dapur udah Shelina siapin."  Lalu ia berdiri dari jongkoknya.

"Siap neng. Neng Shelin sudah makan kah?."

SAALGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang