Hi hallo,annyeong! selamat membaca, sempatkan vote ya!.
Lagi berusaha buat ngga males buat up. hiks.. jd pengen mie ayam.
Yaudalah dari pada ngoceh mulu. mending yukmar.Siap?
Com berangkat!!.
________________
Hari minggu ini terlihat seorang gadis terganggu akan tidurnya, karena adanya sinar dari sang surya yang menyorot dari celah jendela kamar bernuansa putih gading ini.Gadis yang terganggu tidurnya hanya bisa mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya dan mengumpulkan nyawa. "Eungh, shh... pusing." ringisnya.
Tangan kanan terangkat untuk menekan pelipis sebentar, menegakkan badan bersiap bangun dari tempat ternyaman dan memulai aktivitas seperti biasa.
Pluk..
Sebuah benda jatuh mengenai selimut yang sempat membungkusnya tidur, melihat kebawa. "Apa ini. Lho.. kain kompres?." tanyanya sambil memijat pangkal hidung.
Mengangkat kain yang lumayan kering sambil bertanya tanya. Kepalanya menoleh kekanan kiri dengan melihat keadaan sekitar. Menutup mulut karna kaget.
Tunggu.
Ini bukan kamarnya. Waduh bahaya ini bahaya.
Bangun dari atas kasur dengan sedikit loncat. Ia tidak sadar dengan apa yang terjadi semalam dan beberapa jam yang lalu.
"Awss.. pantat aku, ini kenapa badan aku sakit semua sih!." gerutunya dengan mengelus pantatnya yang masih sakit.
Meringis sambil badan agak condong kedepan. "Eh, astaghfirullah! I-ini, ini kamar siapa?." lanjutnya yang masih memegang pantat.
Berjalan sambil celingukkan kesana kemari karena bingung tentang keberadaannya.
Melewati cermin panjang yang berdiri tegak disamping rak, lantas ia memundurkan langkahnya untuk berkaca.
"Waduh muka aku gembel sekali." ucapnya sambil menepuk nepuk kedua sisi pipinya.
"Hmm.. pantas Abas suka bully aku. Ternyata bener aku ngga layak dipandang, mana pake daster lagi."
Meratapi wajahnya masih didepan cermin, ia belum sadar dengan pakaian yang digunakan sekarang.
"Enak kali ya kalo wajah aku cantik. Eh, gausah lah gausah cantik. Sekarang kan jamannya pelet hahaha." ucapnya cekikikan sambil berbalik badan.
Belum dapat selangkah ia sudah berbalik badan karena merasa ada sesuatu yang aneh.
"Hah! eh, Astaghfirullah Shelina!! kamu pake daster siapa?." kagetnya dengan memutar mutar badan didepan cermin.
Mungkin jika cermin itu bisa bicara maka ia akan mengatakan. 'Heng alay alay.. ya mana gue tau pe'ak kan lo yang pake.'
"Eh tapi dasternya bagus nyaman lagi dipakenya. Gapapa deh."
Berjalan kesana kemari sambil menatap lututnya yang terdapat plester. Ia mulai bosan berada didalam kamar.
"Huh, tolong saya! saya tidak tahu ini dimana. Saya takut." dengan melambai lambaikan tangan seperti film jejak sang pemburu kearah kamera.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAALGA
Roman pour AdolescentsHai, hallo anyeong!. This My first story ! and i hope you happy❤️ Bercerita tentang seorang gadis yang ditinggal oleh papa dan mamanya untuk selamanya, membuatnya harus mempunyai jiwa kuat dan pantang menyerah. Kejadian tak terduga saat pulang dari...