Hi besti! nice to meet you ehe!
Pakabar? baik kan pasti? yalah masa engga kan uda ada ayang.
Aku lupa sampe mana ni cerita jadi cekidot deh ya!
_______________
Riuk pikuk keadaan kantin dijam istirahat sangat sangat membuat lelah, lelah kenapa? ya karena lelah ngantri makanan belum lagi kalo makanan habis bisa bisa cuma beli roti atau permen milkita.
Shelina dan Risa sekarang sedang makan anteng dimeja kantin sambil sesekali melihat orang orang berlalu lalang. Mereka tidak perlu mengantri karena sudah membawa bekal dari rumah, jadi mereka hanya membeli minuman dan beberapa cemilan untuk dibawa kekelas.
"Shel, kayanya aku gabisa deh ngandelin kerja di toko terus." ucap Risa dengan menyuap nasi goreng kemulutnya.
"Loh kenapa? kamu mau berhenti kerja? atau mau kerja di tempat lain?."
"Iya aku mau kerja di tempat lain tapi aku bingung mau kerja apa sedangkan kita belum lulus, untung untung ibuk baik banget mau nerima kita sebagai pegawainya."
"Iyasih kasian ibuk udah nerima kita tapi malah kita keluar gitu aja. Tapi mau gimana lagi kita juga butuh uang buat bayar ini itu." ucap Shelina dengan meminum es teh jus melatinya.
"Terserah kamu sih Ris, kalo itu keputusan terbaik kamu aku tetep dukung. Semangat!." cengirnya.
Marisa pun mendesah lelah ia bingung harus keluar atau tetap disana, ingin diteruskan tapi gajinya tidak mencukupi kebutuhan belum lagi dia bayar kos dan yang lain.
🌊🌊🌊
Dilain tempat segerombolan anak muda sedang duduk di pinggir Lapangan basket ARSYA JAYA HIGH SCHOOL untuk melihat siswa yang sedang berlatih basket.
Seperti Samudra dan bestinya saat ini yang sibuk mengamati latihan basket Xabiru, Marco dan Biantara tapi tidak dengan Bimo dan Arluca yang sedang khusyuk khusyuknya bermain ular tangga seperti biasa apapun mereka mainkan ntah itu monopoli, ular tangga, kartu remi.
"Haha.. bego lo turun lagi." ucap Arluca dengan tawanya.
Srekk
"Halah anjing! cape gue dari tadi turun mulu." emosi Bimo dengan menyobek kertas ular tangga sampai terbagi 4 bagian.
Samudra yang mendengar Bimo marah lantas menoleh dan menatap Arluca meminta penjelasan.
Sedangkan Arluca yang ditatap Samudra itu masih menganga melihat kelakuan Bimo yang menyobek kertas tersebut.
"Kok lo sobek si suu." dengan melempar dadu ke kepala Bimo karena kesal belum dapat ia giliran selalu begitu.
"Males, gue mulu yang turun." sewotnya dengan melirik kertas tersebut yang telah di buang asal.
Mendengar jawaban tak masuk akal Bimo, Arluca hanya mendengus, dasar bocah prikk.
"Belom tau aja itu gue pinjem punya si Veline." gumam Arluca tenang dengan bersedekap dada.
Bimo yang mendengar gumaman Arluca pun melotot sambil berkedip kedip menatap kertas yang disobeknya tadi lantas ia menoleh horor, jadi ini milik si Veline? Mati sudah dia kena damprat Samudra dan Biantara.
"Apa?." tanya Arluca karena Bimo menatapnya sambil melotot.
Ngomong ngomong tentang Biantara, Veline memang mengcrush mas Biantara dan Biantara peka akan itu tapi memilih diam dan stay cool man.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAALGA
TeenfikceHai, hallo anyeong!. This My first story ! and i hope you happy❤️ Bercerita tentang seorang gadis yang ditinggal oleh papa dan mamanya untuk selamanya, membuatnya harus mempunyai jiwa kuat dan pantang menyerah. Kejadian tak terduga saat pulang dari...