Prolog

188 36 15
                                    

a/n : ini cerita lama di draft sebenernya sengaja aku up siapa tau ada peminatnya hehehe

•••

"Tadi gue liat Jungkook lagi berduaan di kantin sama Eunseo!" lapor Yuju ketika sampai di depan meja belajar seorang gadis yang sedang membaca buku.

Eunha yang menjadi lawan bicara Yuju melirik malas kearah teman sebangkunya, "Terus gue harus apa?" tanya nya nampak tak tertarik. Fokusnya kembali pada buku paket matematika tebal di hadapannya.

Yuju sontak merengut kesal, "Lo itu tunangan nya Jungkook! Lo nggak mau apa labrak Eunseo yang sok polos itu? Eww gue aja enek banget liat tampang dia yang sok polos di depan Jungkook," kata Yuju bergidik geli setelah melihat kejadian menggelikan di kantin tadi.

"Ngelabrak mereka? Dengan mempertaruhkan image baik gue di sekolah ini?" tanya Eunha sarkas. Perempuan itu tersenyum simpul. "Big no! Gue nggak mau ikut campur urusan Jungkook hanya karena status gue yang sebagai tunangan dia."

"Tapi Na dia itu tunangan lo, dan bisa-bisanya dia selingkuh di depan publik tanpa tau rasa malu. Padahal hampir semua orang di sekolah ini tau kalo kalian berdua udah tunagan." Yuju menghela napas kasar. Gemas sendiri dengan sikap Eunha yang terlalu santai padahal calon suaminya itu sedang selingkuh. 

Yuju merasa kasihan pada nasib sahabatnya ini yang selalu berada di posisi tak mengenakan.

Bayangkan ketika kalian di jodohkan oleh kedua orang tua bahkan di saat kalian masih duduk di bangku SMA. Terlebih saat pria yang di jodohkan itu sudah memiliki kekasih!

Kisah percintaan Eunha memang tergolong rumit menurut Yuju.

"Bukannya mereka memang nggak punya rasa malu, ya?" tanya Eunha tanpa sadar. Kedua matanya melihat keluar jendela--lebih tepatnya ke arah dua orang yang sedang asik bercanda di tengah-tengah lapangan seolah dunia hanya miliki mereka berdua. 

Mendengar hal itu Yuju jadi ikut melihat arah pandang Eunha. Setelah tau apa yang dilihat Eunha, cewe jangkung itu lagi-lagi menggeram marah. Keinginannya untuk menggantung Jungkook bersama Eunseo di tiang bendera semakin menjadi.

Andai membunuh orang bukanlah suatu tindak kriminal mungkin Yuju sudah menghabisi dua orang itu dengan tangannya sendnri.

"Kanapa lo nggak ngomong aja sih kelakuan Jungkook ke keluarga lo? Siapa tau dengan begitu mereka mau batalin pertunangan lo sama si Jungkook," usul Yuju sudah sangat muak dengan drama percintaan Eunha. Ia ingin sahabatnya itu bahagia dengan menentukan jalan hidup nya sendiri. 

"Ngomong ke keluarga gue?" Eunha tertawa miris. "Kalo itu ngaruh, udah dari dulu gue ngomong semua perlakuan bejat Jungkook ke keluarga gue. Bahkan kalo perlu di depan keluarga dia juga," lanjutnya lalu mengalihkan pandangan saat melihat dua orang di lapangan itu berpelukan tanpa tau rasa malu.

Eunha menghela napas berat lalu menutup buku paket miliknya. Cewe itu beranjak dari tempatnya. "Gue mau ke toilet sebentar."

"Perlu gue temenin?" tawar Yuju nampak khawatir melihat perubahan ekspresi Eunha.

"Nggak perlu, gue mau cuci tangan doang sebentar," tolak Eunha. Ia butuh waktu sendiri sekarang untuk menenangkan hati dan juga pikirannya setelah melihat pemandangan yang membuat dadanya ngilu. 

Dan menurutnya kamar mandi adalah tempat yang tepat.

•••

"Jaehyun bangke! Balikin botol minum gue anjir!"

"Ambil aja sendiri kalo bisa."

Binnie menambah kecepatan larinya mengejar Jaehyun--cowo yang sudah mengambil botol minuman miliknya, gadis itu berusaha keras untuk menggapai Jaehyun. Tapi sulit karena perbedaan tinggi badan yang menonjol. Langkah kecil Binnie tentu sangat tidak sebanding dengan langkah lebar Jaehyun.

Me, After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang