6. Gengsi

100 24 16
                                    

a/n : enjoyy reading...

•••

Jaehyun menghentikan motor nya saat lampu berubah menjadi merah. Cowo itu lantas melirik Eunha melalui kaca spion. Gadis itu nampaknya belum sadar kalau sekarang Jaehyun tengah menatap nya.

Kalau di lihat-lihat Eunha itu memiliki garis wajah yang nyaris sempurna.  Matanya bulat dengan hidung kecil dan pipi chubby yang membuatnya terlihat  menggemaskan, di tambah aura dingin dan tegas yang gadis itu pancarkan membuat pesona gadis itu menjadi unik.

Namun sayang, sikap dingin dan cuek Eunha menjadi nilai minus untuknya. Andai ia bersikap ramah dan welcome pada semua orang, mungkin hal tersebut akan membuatnya sempurna di mata semua orang.

Akan tetapi, dengan sifat yang begini saja sudah membuat gadis menjadi primadona yang di segani seantero sekolah.

Merasa sedang di perhatikan, Eunha menoleh dan mendapati Jaehyun tengah menatap nya dari kaca spion.

Eunha melotot galak, "Apa liat-liat?" sungut nya garang.

"Dih geer siapa juga yang liatin lo," elak Jaehyun lalu mengalihkan pandangan ke arah lain. Malu karena tertangkap basah tengah memperhatikan Eunha.

Eunha hanya memutar matanya malas kemudian menatap ke arah lain. Saat dirinya menoleh ke samping kanan, kedua netranya tidak sengaja melihat mobil yang nampak familiar.

Mobil ferrari berwarna hitam, tentu Eunha tau siapa pemilik dari kuda besi itu. Dari tempatnya nya sekarang Eunha bisa melihat dengan jelas Jungkook dan Eunseo tengah bercanda di dalam mobil.

Eunha terus memperhatikan dua sejoli yang sedang di mabuk asmara itu kemudian mendecih. Ia berusaha menyangkal segala perasaan aneh yang mulai menghampiri.

Tidak tidak Eunha tidak cemburu kok. Dia hanya tidak suka saja melihat kedekatan Eunseo dan Jungkook.

"Kalau kalian saling suka kenapa nggak kalian aja yang tunangan? Kenapa harus gue?" gumam Eunha tanpa sadar mengutarakan isi hatinya selama ini.

Ia bingung kenapa harus dirinya yang bertunangan dengan Jungkook padahal mereka tidak saling cinta. Jangankan cinta, bertegur sapa sebelumnya saja tidak pernah.

Jaehyun yang mendengar Eunha bicara pun menoleh, "Hah? Barusan lo ngomong apaan?"

"Gue nggak ngomong sama lo," balas Eunha setelah mengalihkan pandangannya.

"Lah terus lo ngomong sama siapa dong?"

"Sama setan!" jawab Eunha asal.

"Dih Sarah Wijayaonto lo?" canda Jaehyun.

Eunha tak membalas dan hanya bergumam sambil merotasikan matanya jengah. Menurutnya Jaehyun itu cowo aneh. Meskipun belum terlalu mengenal dan baru beberapa kali bertemu, Eunha merasa kalau Jaehyun adalah tipikal playboy yang seiring gonta-ganti pacar.

Dan dia harus waspada pada spesies macam Jaehyun.

Jaehyun yang melihat Eunha ngedumel  hanya tertawa kecil kemudian kembali melajukan motornya ketika lampu sudah berwarna hijau.

Lima belas menit kemudian motor  Jaehyun memasuki sebuah komplek perumahan elit. Setelah melewati beberapa rumah-rumah mewah, motor yang ia kendarai berhenti di depan sebuah rumah megah dengan  pagar yang menjulang tinggi.

"Rumah lo?" tanya Jaehyun sambil menatap rumah bergaya eropa klasik itu.

"Iyalah emang rumah siapa lagi?" balas Eunha terdengar sedikit ketus.

Jaehyun mengangguk, "Bagus rumah lo," jawabnya kemudian menatap Eunha sesaat, "Ini nggak nyicil kan?" lanjutnya membuat Eunha sedikit spechlees.

"Nyicil, dan masih masih ada lima puluh angsuran!" jawab Eunha setengah kesal.

Me, After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang