a/n : enjoy reading...
°°°
"Selamat pagi sayang," sapa Irene saat anak bungsunya turun dari kamar. Wanita baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah berkepala empat itu menuangkan susu ke dalam gelas dan menyuruh putrinya untuk duduk.
Eunha menurut, dia lantas mendudukan diri di kursi samping Jey. Kakak laki-lakinya yang sudah rapi dengan balutan kemeja.
"Gimana sekolah kamu, Na?" tanya Suho memulai topik obrolan pagi ini dengan pertanyaan yang cukup klasik.
Eunha meminum susunya terlebih dulu sebelum menjawab. "B aja sih Pa," jawabnya singkat lalu mulai memakan roti tawar yang sudah diolesi selai coklat. Kalau pagi hari Eunha itu jarang makan-makanan berat seperti nasi, bukan karena diet, ya. Tapi kalau makan berat pasti perutnya selalu sakit.
"Lho tumben B, biasanya nilai kamu selalu dapet A."
"Duh Pah, maksud aku tuh biasa aja. Nggak ada yang istimewah." Eunha merotasikan kedua bola matanya jengah. Papanya ini kadang tidak begitu tau istilah-istilah jaman now.
"Oalah Papa kira nilai kamu turun jadi B. Terus kamu sama Jungkook gimana? Kalian baik-baik aja kan?" Suho mengganti topik obrolan baru. "Papa denger kemaren kamu pulang sama Jey, kenapa nggak bareng Jungkook?"
Eunha menghela napas panjang. Heran kenapa pagi-pagi begini Papanya banyak tanya seperti reporter--ah tidak lebih tepatnya seperti Dora karena semua pertanyaan itu sama sekali tidak berbobot.
"Aku sama dia baik-baik aja. Dan kenapa aku nggak pulang sama Jungkook karena dia lagi sibuk sama urusan ekskul nya. Yang aku denger sih dia mau ada turnamen bulan depan," ungkap Eunha yang sudah pasti tidak sepenuhnya benar.
Hubungan nya dengan Jungkook bisa dikatakan cukup renggang bahkan terkesan flat karena saat di sekolah mereka jarang berinteraksi. Paling hanya sekedar saling menyapa ketika berpas-pasan di koridor atau bicara kalau memang ada yang perlu dibicarakan.
Jungkook itu lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Eunseo dibanding Eunha. Tapi dia tidak mau ambil pusing, toh itu adalah hak Jungkook yang ingin menjalin hubungan dengan Eunseo.
Ngomong-ngomong hubungan Jungkook dan Eunseo, baik keluarga Eunha maupun Jungkook tidak ada yang tau perihal hubungan cowo itu dengan pacarnya. Hanya siswa sekolahnya saja yang tau. Beruntung hal itu tidak terdengar sampai ke pihak keluarga besar.
Karena selama ini memang Jungkook sengaja back street dari keluarga agar tidak ketahuan kalau dia menjalin hubungan dengan perempuan lain.
"Wah lawan sekolah mana tuh, Na?" Kali ini Jey bertanya dengan antusias. Pria berusia dua puluh lima tahun ini memang antusias jika membahas tentang pertandingan.
Eunha mengedikkan bahu tak tahu. "Tanya aja sama orangnya langsung."
Bertepatan dengan Eunha yang mengatakan itu, terdengar suara klakson mobil dari luar rumah.
"Ah itu pasti dia udah datang," kata Irene senang lalu segera pergi untuk membukakan pintu. Eunha menatap kepergian Mamanya bingung.
"Siapa sih, Pa? Pagi-pagi kok udah bertamu aja," tanya Eunha penasaran.
"Tunangan mu, Na." Bukan Suho yang menjawab tapi Jey, Papanya itu sibuk mengunyah nasi goreng buatan Irene dengan lahap.
Jungkook? Seingat Eunha ia tidak meminta lelaki itu untuk datang kesini. Lalu ada angin apa sampai membuat Jungkook datang kesini?
"Pagi Om, Kak Jey." Suara khas milik seorang Jungkook berhasil membuat Eunha kembali ke alam sadar. Ia menoleh kebelakang dan melihat Jungkook berada di samping Mamanya. Pemuda itu tersenyum ramah dan dibalas oleh keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, After You
ChickLitMenjadi tunangan Jungkook Deovano si idola SMA Darmaga bukanlah sebuah anugerah bagi perempuan mungil berhati dingin bernama Eunha. Baginya itu hanyalah sebuah permainan takdir yang selalu bercanda pada hidupnya. Eunha merasa dirinya hanya seorang...