Eunha mengerjabkan matanya pelan kemudian mata nya terbuka. Kepalanya terasa pusing saat cahaya lampu kamar menyorot. Eunha melenguh. Suaranya membuat Irene yang sejak awal menemani anaknya menoleh menatap Eunha.
"Gimana keadaan kamu, Na?" Irene menghampiri Eunha. Menatap putri semata wayangnya itu dengan raut khawatir. Setalah menunggu hampir tiga jam dengan perasaan cemas, akhirnya Irene bisa bernapas lega karena anaknya sudah sadar.
"Kenapa aku bisa disini ma?" tanya Eunha. Terkahir kali Eunha ingat, ia sedang membersihkan kolam renang kemudian tidak sengaja jatuh ke dalam kolam akibat terpeleset di lantai. Setelahnya Eunha tidak begitu ingat. Dan ia penasaran siapa yang membawanya pulang ke rumah.
"Tadi ada temen kamu yang nganterin ke sini." Jawaban Irene nampaknya belum cukup membuat Eunha puas. Ia tidak tau teman mana yang di maksud Irene. Tidak mungkin Yuju, gadis itu bahkan lebih memilih untuk pulang lebih dulu bersama pacaranya ketimbang menemani Eunha untuk membersihkan kolam renang. Cih, memang tidak setia kawan.
Jadi siapa? Siapa yang membawa Eunha pulang kerumah.
Atau jangan-jangan...
"Cowok, kalo nggak salah namanya nya siapa tadi, ya? Jehun? Jahe? Oh Jaehyun. Namanya Jaehyun, dia yang nganterin kamu kesini."
Ternyata benar dugaan Eunha. Cowok itulah yang mengantarkan nya pulang. Oke, sepertinya kali ini Eunha kembali berhutang budi pada cowok berdimple itu.
"Dia masih disini nggak ma?" tanya Eunha lagi.
"Yaudah pulang dong Na. Orang sekarang udah malem," balas Irene. Eunha segera melirik jam di kamarnya yang menunjukkan pukul tujuh malam. Astaga berarti dia pingsan hampir tiga jam.
"Eh Na, kamu deket nggak sih sama teman kamu itu?" Irene bertanya dengan raut penasaran. Hal itu membuat Eunha sedikit bingung menjawab nya.
Ia dan Jaehyun kan tidak terlalu dekat. Bahkan awal pertemuan mereka pun Eunha tidak begitu ingat.
"Emang kenapa ma?"
"Ya gapapa sih. Cuma mama agak kaget aja kalo kamu ada temen lain selain Yuju. Apalagi ini cowok," tutur Irene. Mengingat kepribadian anak nya yang terkesan tertutup cukup membuat Irene kaget.
Jaehyun adalah orang lain yang datang ke rumah ini selain Yuju. Karena sebelumnya Eunha tidak pernah mengajak temannya yang lain datang ke sini.
Eunha terdiam sejenak, otaknya menyusun kalimat-kalimat yang pas agar tidak menimbulkan kesalah pahaman di benak mamanya.
"Ya, kita lumayan dekat. Dia kenal sama Yuju juga kok." Pada akhirnya ia menjadikan Yuju kambing hitam dalam kebohongan nya. Padahal Eunha pun tak tahu apakah Yuju dan Jaehyun saling kenal atau tidak. Habis mau bagaimana lagi? Ia pun bingung menjawab pertanyaan Irene.
Irene mengangguk sekilas. "Kayanya dia anak baik ya, Na. Soalnya tadi pas nganterin kamu dia keliatan khawatir banget." Irene ingat saat Jaehyun membawa Eunha ke rumah terlihat jelas raut khawatir di wajah remaja itu. Tak tahu pasti hubungan keduanya, yang jelas Irena rasa Jaehyun memang remaja yang baik.
Saat mengantarkan anaknya ke rumah, seragam Jaehyun basah, dan Irene sempat ingin meminjamkan pakaian Jay namun pemuda itu menolak. Ia memilih untuk langsung pulang setelah mengantar Eunha.
Eunha tak membalas ucapan Irene. Ia tak tahu harus merespon apa. Pikirannya tertuju pada cowok berdimple itu. Nampaknya setelah ini Eunha harus mengucapkan terima kasih pada Jaehyun karena sudah menolongnya. Meskipun cowok itu sempat bersikap menyebalkan saat Eunha minta tolong, tapi pada akhirnya Jaehyun juga yang menyelamatkan nya.
***
Hari ini Eunha sudah menyiapkan diri dan mental nya untuk menemui Jaehyun. Tidak ada hal lain yang ingin ia lakukan selain berterimakasih pada cowo itu. Ya, hanya sekedar mengucapkan terimakasih saja sekaligus mengembalikan jaket yang sempat Jaehyun pinjaman pada Eunha kala itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me, After You
Literatura FemininaMenjadi tunangan Jungkook Deovano si idola SMA Darmaga bukanlah sebuah anugerah bagi perempuan mungil berhati dingin bernama Eunha. Baginya itu hanyalah sebuah permainan takdir yang selalu bercanda pada hidupnya. Eunha merasa dirinya hanya seorang...