10. movie date

95 23 7
                                    

Biasanya jika hari minggu Eunha akan menghabiskan waktunya seharian di kamar. Entah itu untuk menonton drama kesukaan nya atau bergelung dengan selimutnya. Tapi hari ini dengan berat hati ia terpaksa keluar. Jangan tanya dengan siapa, sudah jelas ia keluar bersama Jaehyun.

Sesuai permintaan cowok itu kemarin, Eunha akan menemani Jaehyun keluar.  Entah kemana pemuda itu akan membawanya pergi, yang jelas Eunha sudah menepati janji pada cowok itu sebagai balas budi akan kebaikan nya.

Sekali lagi, Eunha memperhatikan penampilannya di hadapan cermin. Setelah di rasa tidak ada yang kurang, gadis itu meraih tasnya kemudian keluar. Hari ini Eunha tampil sederhana. Tidak ada yang spesial dari pakaian nya. Ia hanya menggunakan dress putih tanpa lengan yang dipadukan dengan cardigan senada, sementara rambutnya ia kepang ke samping.

Eunha manuruni anak tangga dengan langkah ringan. Sekarang masih jam satu siang, sementara Jaehyun bilang dia akan menjemput Eunha ke rumah saat jam setengah dua. Namun saat di undakan terakhir, Eunha melihat seorang cowok tengah mengobrol dengan papanya. Meskipun cowok itu memunggungi nya, Eunha jelas tahu kalau pemilik bahu lebar itu bukanlah Jungkook.

"Dia udah sampe?" Eunha bergumam pelan dengan dahi berkerut. Cowo itu datang lebih cepat dari waktu yang di janjikan.

Eunha kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang tengah. Nampaknya baik papa ataupun Jaehyun belum menyadari keberadaan Eunha. Dua orang beda generasi itu terlihat serius membicarakan sesuatu. Entah topik apa yang mereka bicarakan, Eunha tidak tau dan tidak mau tau juga.

"Ekhem!"

Eunha berdeham memberitahukan keberadaan nya. Kontan, dua orang yang tengah asik mengobrol itu langsung menatap Eunha.

"Eh Na, ada kamu," kata Suho begitu melihat keberadaan putrinya. "Ini lho Jaehyun udah nungguin dari tadi, kamu nya lama banget sih."

Bukan gue yang kelamaan, tapi dianya aja yang dateng kecepetan.

Eunha hanya memutar matanya jengah menanggapi ucapan papanya. Kemudian tatapannya beralih pada Jaehyun yang tengah menatapnya. "Ayo buruan, nanti keburu sore."

"Kalian mau kemana sih? Kok tumben amat Na, hari libur gini kamu mau keluar?" tanya Suho. Agak heran karena anak gadisnya itu jarang sekali mau di ajak keluar. Terlebih pada saat weekend.

"Kita mau cari buku om, buat referensi belajar di sekolah. Sekalian refresing, soalnya kan bentar lagi mau ujian," jawab Jaehyun, sedikit menyelipkan kebohongan dalam ucapan nya.

Suho mengangguk paham. "Kalo gitu kalian hati-hati. Jangan ngebut-ngebut bawa motornya ya Nak Jaehyun, jangan pulang terlalu malam juga, batas nya sampe jam tujuh malam." Suho menjeda ucapannya. Pria itu lantas menatap Jaehyun dengan mata memimcing. "Dan yang paling penting jangan godain anak saya atau bikin anak saya jatuh cinta sama kamu soalnya dia udah punya calon suami."

Waduh, belum juga ngambil start udah di kasih lampu merah aja gue. Jaehyun hanya menyunggingkan senyum terpaksa mendengar perktaan Suho. Ada sedikit sensasi nyeri di hatinya saat pria itu menyebut calon suami.

Tapi nggak apa-apa juga sih. Lagipula Jaehyun nggak punya hak untuk sakit hati apalagi cemburu.

Gwaencanayo - Jaehyun.

"Iya om. Kalo gitu kita pamit dulu ya." Jaehyun beranjak dari tempatnya, menyalami tangan Suho di ikuti Eunha setelahnya.

"Oh iya Jae, jangan lupa minggu depan kita kesana, oke?" kata Suho sambil menaik turunkan alisnya. Jaehyun mengangguk seraya mengacungkan jempol.

"Siap om."

Alis Eunha mengkerut melihat interaksi Jaehyun dan papanya yang nampak begitu akrab. Padahal mereka baru pertama kali bertemu dan berinteraksi, tapi mereka berdua bersikap layaknya teman lama. Bahkan Eunha rasa,  papanya tidak seakrab itu dengan Jungkook. Aneh sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me, After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang