"Al, are you ok?" tanya Angga yang merasa ngilu melihat Aldi menggunakan tissue bekas kuah pedas yang tersisa di sisi bibir lelaki itu.
"Emm, tissue yang lo pake.." ucap Gio ragu mengatakan yang sebenarnya.
"A-ANJRTTTT!!!" jerit Aldi merasa luka di hidungnya terasa sangat panas, "AARGHHH!!"
Semua temannya dibuat meringis membayangkan bagaimana perihnya yang Aldi rasakan.
"Pan, jahat banget lo, gila!" tegur Angga pada Vano merasa kasihan dengan Aldi.
"Ih, maap Al, gue gak maksud Al, sumpahh!!" lirih Vano meminta maaf pada Aldi.
"Wayulu Pan, gak mau lagi Al temenan sama lo." ujar Gio menakuti Vano.
"Ah elah jangan dong Al, gue masih temen lo kan? Iya kan? Jawab napa All, gue minta maap ya Al... ." rengek Vano kepada Aldi yang masih sibuk dengan hidungnya.
"Sumpah Pan, lo kaga tau aja sih rasanya!" jawab Aldi dengan sesekali meringis kesakitan.
"Maap Al," rengek Vano lagi, "kita masih temen kan, Al?"
"Iyee!" jawab Aldi malas.
"Yashh!" pekik Vano gembira.
"Tapi-," lanjut Aldi memotong kegembiraan Vano.
"Tapi apa, ih?!"
"Istirahat gue selama seminggu lo yang bayarin makan gue!"
"H-HAH?!" pekik Vano terkejut, "AHH, ELAH! GUE PENCET LAGI NI IDUNG BADUT LO!" murkanya sangat geram setelah mendengar satu permintaan Aldi.
"Ya lo masih mau temenan sama gue apa kaga?"
"Gak!"
"Cih, yaudah sana! Gak ada juga yang mau temanan sama orang jahat kayak lo!"
"Eh anjir, boongan gue, ayo Al... kita baikan... ."
"Ya lo mau apa kaga bayarin makan gue?"
"Iya dah, mau, ama Maminya juga gue bayarin, Al." jawabnya terpaksa.
"WUIDIHH MAKASI LOH PAN!" ucap Aldi berterimakasih pada Vano.
"MAMII!! BESOK KITA KE KUA, YA!!" lanjutnya berteriak ke mami sang pemilik warung.
"Heh! Tadi gue mau sikat Mami kata lo janda jangan diembat, tapi lo sendiri juga mau sama mami! MAKSUD LO APAAN AL?! HAH?!!" murka Gio tak terima pada Aldi.
"Kan kata lo janda lebih menggoda Gi, ahayy!!" jawab Aldi meniru jawaban yang tadi Gio berikan padanya.
"Ck, keduluan gue! Nasib, nasib!" lirih Gio seraya mengelus dadanya sabar.
"Yaudah lah Gi, lo sama omah Mirna ajaa." usul Vano pada Gio.
"ITU NENEK GUE PAN, ANJIR!!" pekik Gio tak habis pikir.
Hal itu membuat gelak tawa dari seluruhnya pecah dibuatnya, bisa bisanya Vano mengusulkan Gio untuk menikah dengan nenek kandungnya sendiri.
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Syahira dan Zhiva mulai memasuki kantin, lalu langsung menuju warung Mami untuk membeli makanan yang Zhiva inginkan.
"Pagi, Mamii!!" sapa Zhiva sesampainya mereka dipojok kantin.
"Pagi juga, Zhivaaa!!" jawab Mami menyapa gadis itu kembali.
"Zhiva mau nasgornya ya Mam! Oh iya, sama teh angetnya, deh!" pinta Zhiva pada pemilik warung.
"Aduhh mau bolos upacara lagi nih? Nanti diomelin Pak Yayan lagi atuh." tegur Mami kepada keduanya karena takut ketahuan kembali oleh Pak Yayan selaku guru BK di sekolah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗘𝗥𝗟𝗔𝗡𝗗
Random"𝓔𝓷𝓮𝓶𝔂 𝓫𝓾𝓽 𝓭𝓮𝓪𝓻" 𝑴𝒆𝒏𝒄𝒂𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒍𝒐𝒌 𝒆𝒔 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑲𝒖𝒕𝒖𝒃 𝑼𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒏𝒕𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂? 𝑨𝒑𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂? ❁❁❁ Erland William Abraham, lelaki tampan yang memiliki julukan 'kulkas berjalan', karena dirinya...