Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam hari telah tiba, waktu dimana Erland harus menyempatkan diri untuk mengulang pelajaran sekolah hari ini, dan mempelajari materi pelajaran sekolah yang akan di pelajari untuk esok hari.
Tok tok tok
"Bang.." panggil Ivana setelah mengetuk pintu kamar putranya.
"Masuk Bun.." sahut Erland dari dalam kamar.
Ivana membuka pintu tersebut, lalu berdiri di ambang pintu dan memperhatikan sang putra yang terlihat cukup sibuk di meja belajarnya.
"Turun yuk, udahan dulu belajarnya, sekarang waktunya kita makan malem." ajak Ivana kepada Erland.
"Abang nyusul aja ya Bun, nanti bisa sendiri, kok." jawab Erland yang masih berkutik dengan beberapa buku pelajaran dan MacBooknya.
Ivana sedikit menggelengkan kepalanya dengan tangan yang dilipat didepan dada, lalu berjalan mendekati Erland.
"Nggak Abang, kesehatan Abang lebih penting dibandingkan kepintaran Abang, ngerti?" ujar Ivana dari belakang kursi putranya.
Erland mengehela nafas panjang, lalu memutar kursinya menghadap sang Bunda.
"Baik, Ibunda Ratu.." ucapnya dengan tangan kanan yang sengaja ia letakkan di atas perut disertai dengan tubuh yang sedikit membungkuk seraya patuh kepada sang ratu kerjaan.
Yaa, jika sudah begini, mana bisa ia menolak ajakan sang Bunda tercinta?
"Nah, gitu dong.." ujar Ivana sedikit mengelus kepala putranya sayang.
"Ya udah, Bunda tunggu di bawah ya?"
"Iya Bunda,"
"Sekarang lho, Bang!" peringat Ivana lagi sebelum benar-benar keluar dari kamar Erland.
"Baik Bunda.." jawab Erland sedikit geram dengan sang Bunda yang teramat bawel.
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Erland keluar dari kamar tidurnya setelah merapihkan benda benda yang ia gunakan untuk belajar tadi, ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan yang berada di lantai dasar rumahnya.
"Alo Abang!!!" pekik anak perempuan kecil yang duduk di salah satu kursi meja makan.
"Alo Ce!" jawab Erland juga tak kalah riang.
"Look at this!" perintah Cece seraya mengangkat kotak susu yang sedang ia minum.
Erland melebarkan kedua bola matanya ketika melihat benda yang Cece tunjukkan padanya adalah sekotak susu Ultra kesukaannya.
