14. Penjemputan Pertama

61 19 22
                                    

Hai hai!

Apa kabar besti?

Ingat, apapun masalahmu, ya bukan masalahku lah

Masa masalah di bagi-bagi, duit noh dibagi-bagi, bikin seneng 🥰🤗

Apansi janda anak satu emang suka gak jelas

Udah yuk ah, letzgoo!

Erland berjalan menuju ruang makan setelah berhasil memilih mobil apa yang akan ia gunakan hari ini untuk menjemput Syahira sosok gadis cantik yang sedang ia sukai saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erland berjalan menuju ruang makan setelah berhasil memilih mobil apa yang akan ia gunakan hari ini untuk menjemput Syahira sosok gadis cantik yang sedang ia sukai saat ini.

"Morning Cece jelek tukang nyolong susu Abang!!" sapa Erland sesampainya ia di ruang makan.

"Abang.." tegur Ivana kepada putranya.

Cece yang mendengar itu pun langsung menatap Erland dengan tatapan marah yang tak terlihat menakutkan sedikit pun diwajah imutnya tersebut.

"MORNING TOO ABANG PELIT!!" sapa Cece juga tak kalah mengejek.

"Yehh orang udah Abang ikhlasin juga susu yang semalem Cece minum!" omel Erland tak terima.

"Ya lagian Abangnya duluan! Dateng dateng ngatain Cece!!" geram gadis kecil itu terhadap sang Kakak.

"Sstt, udah udah, ayo sarapan dulu, Bunda panggilin Ayah dulu sebentar, ya." ujar Ivana lalu berjalan meninggalkan ruang makan.

Cece melipat kedua tangannya didepan dada, lalu membuang muka dengan bola mata yang sedikit melirik ke arah Erland yang juga sedang meliriknya tajam.

"Apa lu?!" sarkas Cece kepada Erland.

"Apa?!" sahut Erland juga tak mau kalah.

"Ya apa?!" omel Cece mengangkat dagunya angkuh.

"Ya apa, bocil?!" timpal Erland juga tak kalah angkuh.

"Hayoo, masih pagi udah mulai aja ributnya.." tegur Rey sesampainya ia di ruang makan bersama sang istrinya tercinta.

"Nah, kan.. kirain Bunda udah selesai berantemnya setelah Bunda tinggal, ternyata masih berlanjut.." timpal Ivana juga ikut menegur kedua anaknya.

"TAU TUH, ABANGNYA DULUAN!" adu Cece.

"Lah?! Ya ampun, Ce.. bisa bisanya nyalahin Abang," lirih Erland sok sedih.

"EMANG ABANG, KOK!" pekik Cece masih berlanjut.

"Iya Ce, iya.. Abang emang selalu salah, kok!" ujar Erland mengalah dengan senyuman paksa diwajah tampanya.

"Nah, gitu dong! Kan jadi ganteng!" seru Cece dengan senyum manisnya.

Erland membulatkan kedua matanya menatap sang adik. "Berarti selama ini Abang jelek, gitu?!" omelnya tak terima.

𝗘𝗥𝗟𝗔𝗡𝗗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang